Yogyakarta, Cakrawala.co- Arif Rahman Isyanto, pemuda asli kelahiran Wijimulyo, Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, DIY, ini benar-benar mengejutkan dunia.
Ketertarikannya pada dunia pesawat terbang, membuatnya rela berhenti kuliah, hanya untuk belajar secara serius tentang model-model pesawat tempur dunia.
Terutama pesawat temput legendaris seperti F-14 Tomcat buatan Amerika Serikat, Sukhoi atau MIG -17 buatan Rusia, Squal Perancis dan sejumlah pesawat tempur terkenal lain dfi dunia.
Satu tahun belajar tentang berbagai jenis pesawat tempur dunia, Arif Rahman Isyanto akhirnya paham betul tentang seluk beluk masing-masing pesawat tempur, bahkan juga mengerti berbagai istilah, nama panel dan properti lain yang ada di setiap pesawat tempur.
Bukan itu saja, Arif Rahman Isyanto juga paham tentang keunggulan masing-masing pesawat tempur milik sejumlah negara, termasuk sejumlah pesawat tempur asal Rusia atau perancis yang di beli oleh pemerintah Indonesia.
“Saya menghabiskan waktu 3 tahun untuk memahami detail masing-masing pesawat tempur tersebut,” ujar Arif Rahman Isyanto di workshpnya di Desa Wijimulyo, Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo.
Dengan bekal pengetahuannya tentang aneka pesawat tempur itulah ia kemudian membuat tiruan pesawat tempur menggunakan bahan polyfoam setebal 5 milimeter untuk badan pesawat.
Dengan detail sesuai pesawat aslinya aslinya, Arif Rahman Isyanto pun berhasil membuat puluhan unit duplikasi pesawat tempur termasuk menduplkikasi pesawat jet non tempur.
“Sekarang ini ada puluhan pesawat tempur berbagai jenis, semua ready untuk diterbangka dan bisa bermanuver sebagaimnana pesawat aslinya,” ujarnya menjelaskan.
Seperti pesawat tempur Sukhoi produksi Rusia, ia buat beberapa unit, dan beberapa ukuran. Mulai ukuran besar, dengan bobot lebih dari satu kilogram hingga bobot kurang dari satu kilogram.
Kemudian F-14 Tomcat, buatan Amerika Serikat juga ada beberapa unit. Semuanya siap diterbangkan rata-rata berkemampuan terbang 5 menit, dengan radius putaran hingga 2 kilometer.
“Semuanya berbasis eletronik, mesin pesawat, remote kontrol, dan proertinya dikendalikan dalam satu remote kontrol,” paparnya menjelaskan.
Ia mulai membuat duplikat aneka pesawat termpur itu sejak tahun 2017 lalu. Semuanya hanya untuk kesenangan pribadi dan tidak dikomersialkan.
“Sampai saat ini semua saya buat hanya untuk hobi saja, belum terpikirkan untuk komersial. Meski ada beberapa orang yang melihat saya menjajal pesawat, tertarik, dan alhirnya memesan, satu dua unit,” katanya.
Artikel Terkait
Kisah KH Ali Yafie Minta Soeharto Mundur di depan Mukanya
Ketua DPRD Kulon Progo Akhid Nuryati Memesan Dua Pesawat Tempur Jenis Sukhoi dan F-14 Tomcat
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas di Pasar Gotong Royong Ambon