JAKARTA, CAKRAWALA.CO,- Dalam sejarah sepak bola Indonesia, Timnas Indonesia pernah mengalami kejayaan karena pernah dijuluki Macan Asia.
Di bawah asuhan pelatih Toni Pogacnik, timnas mampu meraih medali perunggu Asian Games 1958. Bukan cuma Asian Games, Timnas Indonesia bahkan hampir masuk Piala Dunia andai saja tak 'terganjal' Israel.
Dilansir dari Indosport.com, Indonesia bisa saja masuk ke Piala Dunia 1958 di Swedia jika saja tak terpengaruh oleh kebijakan politik.
Baca Juga: FIFA Resmi Batalkan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023.
Indonesia mengawali kualifikasi Piala Dunia 1958 Zona Asia dengan baik. Maulwi Saelan dkk berhasil tembus ke putaran kedua kualifikasi setelah menyingkirkan China di putaran pertama Grup 1. Di putaran berikutnya, Indonesia harus menghadapi Mesir, Sudan dan Israel.
Namun di putaran tersebut, Mesir dan Sudan tak bersedia melawan Israel. Alasannya, Israel merupakan musuh mereka pascaperang Arab-Israel tahun 1946 dan 1956.
Mesir dan Sudan akhirnya lebih memilih mundur. Setali tiga uang dengan Mesir dan Sudan, Indonesia pun turut memusuhi Israel sebagai bentuk perlawanan terhadap neokolonialisme.
Baca Juga: Jokowi: Jangan Saling Menyalahkan Batalnya Indonesia Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Saat itu Indonesia di bawah Presiden Soekarno memang tengah gencar-gencarnya memerangi neokolonialisme.
Israel dianggap pemerintah adalah penjajah rakyat Palestina. Melihat hal ini, PSSI pun tak tinggal diam. Mereka meminta kepada FIFA untuk memindahkan laga Indonesia vs Israel di tempat netral dan bukan di Israel.
Namun, permohonan itu ditolak. Akhirnya, PSSI terpaksa memilih mundur pada putaran kedua kualifikasi.
Baca Juga: Karangan Bunga Atas Gagalnya Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
Padahal, Andai saja keputusan politik tak dicampuradukkan dengan sepak bola nasional kala itu, maka Indonesia berpeluang sangat besar ke Piala Dunia.
Maklum, kala itu Indonesia unggul di segala sisi dari Timnas Israel. Melihat hal ini, FIFA tak serta merta meloloskan Israel ke Piala Dunia.