• Minggu, 24 September 2023

Keluarga Berharap, Pemerintahan Jokowi Selesaikan Aspek Hukum Wiji Thukul

- Jumat, 6 Januari 2023 | 09:34 WIB
Juru bicara keluarga, Hastin Dirgantari, saat ditemui di rumah duka Dyah Sujirah atau Sipon. di Kampung Kalangan,RT 001 RW 014, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo. Jumat (6/01/2023).  (AgBram.)
Juru bicara keluarga, Hastin Dirgantari, saat ditemui di rumah duka Dyah Sujirah atau Sipon. di Kampung Kalangan,RT 001 RW 014, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo. Jumat (6/01/2023). (AgBram.)


Solo Cakrawala.Co,-Dyah Sujirah atau Sipon, istri dari aktivis hak asasi manusia (HAM) dan penyair Wiji Thukul, meninggal dunia pada Kamis (5/1/2023). Lebih dari 25 tahun Mbak Pon mencari suaminya, namun hingga akhir hayatnya tak pernah ketemu.

 

Sehari-hari Dyah Sujirah atau Sipon, istri dari aktivis hak asasi manusia (HAM) dan penyair Wiji Thukul, tinggal bersama anak perempuannya, Fitri Nganthi Wani di Kampung Kalangan,RT 001 RW 014, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah.


Juru bicara keluarga, Hastin Dirgantari, mengungkapkan, Mbak Sipon meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Hermina Solo, lantaran serangan jantung.

Menurut dia, Mbak Sipon sudah lama sakit dan punya riwayat gula. Bahkan, sampai kakinya diamputasi kaki kanan, kemudian tahun berikutnya yang kiri, namun jari, sehingga kondisi kesehatannya terus menurun.

“sejak dua minggu ini dia sudah merasakan sakit, dokter datang kesini memeriksa dia, kemudian saya menghubungi Fajar anak Mbak Pon nomor dua, Rabu (04/01/2023), malam akhirnya membawa Mbak Pon ke RS Hermina,”jelasnya.

“Namun,paginya Fitri anak pertama Mbak Pon ditelpon pihak RS, dan saya antar, ternyata Mbak Pon sudah dipacu jantungnya, kemudian pukul 13.01 WIB Mbak Pon meninggalkan kita semua.”ujar Hastin.


Juru bicara keluarga, Hastin Dirgantari, mengungkapkan, Sekitar 25 tahun, sejak tahun tahun 1997, Mbak Pon kehilangan suaminya, selama 25 tahun Mabak Pon kamana mana mencari suaminya hingga bertemu teman teman YLBHI, dibantu KONTRAS mencari suaminya hingga meninggal, sosok Wiji Thukul tidak ditemukannya.”ujar Hastin.

Keadilan bagi korban belum ada sampai sekarang, artinya keadilan untuk merehabilitasi nama Wiji Thukul belum ada, sampai sekarang.

Pihak keluarga, berharap pemerintahan Jokowi menyelesaikan secara baik, baik aspek hukum maupun non hukumnya, supaya ada keadilan. Sampai mbak pon meninggal keadilan belum ada.

Paling tidak, ada perhatian untuk keluarga yang dihilangkan paksa dari Pemerintah, bisa diselesaikan secara baik, baik hukum maupun non hukum."pungkasnya.

Editor: Agung Bramantya

Tags

Terkini

X