Yogyakarta, Cakrawala.co – Hanya ada dua kemungkinan bagi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Yakni secepatnya hengkang dari PDIP dan mencari perahu lain, atau mengubur dalam-dalam keinginannya untuk jadi duduk di kursi kepresidenan.
Karena ada kecenderungan PDIP, tidak menghendaki Ganjar Pranowo maju sebagai Capres 2024. Nuansa Ketua Umum DPP PDIP tidak merestui Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, mulai terlihat melalui sentilan-sentilan sinis setiap melihat atraksi Ganjar Pranowo di media sosial.
Dan terakhir dijatuhkannya sanksi lisan DPP PDIP, karena Ganjar Paranowo terus-menerus mendapatkan dukungan arus bawah, maju sebagai Capres 2024.
“Dukungan deras mengalir dari arus bawah kan bagus, kenapa Ganjar Pranowo dijatuhi sanksi ? “ kata Analis Politik Rahmad Hidayat, Sabtu ( 5/11).
Ia menambahkan, Ganjar Pranowo kan kader militan PDIP, bersih dan berprestasi, kenapa bukan dukungan atau setidaknya standing applaus dari Ketua Umum DPP PDIP. Ini kan sinyal-sinyal bahwa Ganjar Pranowo, tidak diinginkan maju Capres 2024.
Sebelumnya analisa serupa juga dilontarkan Analis Politik Esa Unggul, Jamiludin Ritonga, seperti dilansir berbagai media, bahwa ada kecenderungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tidak menghendaki Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, Bahkan sinyal-sinyal penolakan makin kuat.
"Ganjar sudah tidak termasuk kandidat yang ada di kantong Megawati Soekarnoputri,” ujarnya kepada media.
Oleh karena itu, langkah terbaik Ganjar Pranowo adalah mengubur mimpinya menjadi Capres 2024, atau secepatnya keluar dari kungkungan PDIP dan mencari perahu baru.
"Mimpinya itu sebaiknya dikubur saja. Kalau memang tetap berambisi menjadi capres, saatnya Ganjar melirik partai lain menjadi perahunya. Itu sebaiknya segera diputuskan sebelum terlambat,” katanya.
Artikel Terkait
Rencana Koalisi Nasdem, Demokrat, PKS Kemungkinan Buyar, PKS Ngotot Minta Jatah Cawapres
Sandiaga Uno Yakin Indonesia Bisa Atasi Ancaman Resesi Global Tahun Depan