AKARTA, CAKRAWALA.CO,- Presiden Joko Widodo menjawab kritik yang menyebut dirinya telah ikut campur dalam urusan partai politik menentukan calon presiden yang akan diusung di Pilpres 2024.
"Bukan cawe-cawe, wong itu diskusi saja kok cawe-cawe, diskusi," kata Jokowi di Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/5) seperti ditulis CNNIndonesia.
Jokowi menegaskan statusnya bukan hanya kepala negara, melainkan juga pejabat politik. Oleh karena itu dia merasa wajar jika berdiskusi dengan partai-partai politik.
Baca Juga: Presiden Jokowi Indonesia Ingin Keketuaan Indonesia Dorong ASEAN Jadi Pusat Produksi
"Tolonglah mengerti bahwa kita ini juga politisi, tapi juga pejabat publik," ujarnya.
Jokowi juga menganggap tidak ada aturan yang dilanggar ketika mengumpulkan ketua-ketua umum partai politik di Istana.
Ia menegaskan bahwa dirinya adalah politikus, sehingga diskusi dengan partai politik lazim dilakukan. Namun, ia memastikan urusan capres dan cawapres merupakan urusan parpol.
"Apa konstitusi yang dilanggar dari situ? Enggak ada," kata dia.
Baca Juga: Tampaknya Tidak Terlalu Susah Menyatukan KIB-KIR, Semua Partai Dua Koalisi Memberi Sinyal Oke !
Sebelumnya Jokowi baru saja mengumpulkan petinggi partai politik di Istana Kepresidenan, Jakarta pada Selasa lalu (2/5). PPP menyebut pertemuan itu membahas pencapresan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Ia juga mengatakan pertemuan itu turut membahas soal tantangan politik yang menyangkut negara ke depan. Jokowi mengatakan Indonesia butuh pemimpin baru dengan kepemimpinan yang baik dan bisa dipercaya masyarakat di Tanah Air dan internasional.
Rocky Gerung menyebut Jokowi cawe-cawe atau ikut campur dalam urusan calon presiden agar bisa membangun dinastinya sendiri setelah tak menjabat lagi sebagai presiden.
"Yang dilakukan Pak Jokowi ini kasak kusuk untuk mengatur keadaan politik supaya dia masih punya grip (pegangan)," ujar Rocky saat diskusi virtual bertajuk Menakar Peluang Capres Dan Format Koalisi Parpol 2024 dalam kanal YouTube Gelora TV. (sumber: cnnIndonesia dan sumber lain).
