Jakarta, Cakrawala.co- Seperti apa kegiatan di Negara Sealand, yang hanya berpenduduk 50 jiwa di lepas laut utara Inggris, itu. Kim Gilmour, Agustus 2002 lalu mengunjungi Raja Seland Pangeran Ryan Lackey.
“ Pada bulan Agustus 2002, saya melakukan perjalanan sehari dari London untuk mengunjungi Kerajaan Sealand, di lepas pantai..” katanya memulai laporannya.
Kerajaan Sealand semua terpikir sebagai temat menyimpan senjata-senjata kuno bekas Perang Dunia 2. Tetapi Kim Gilmour memiliki misi mewawancarai Pangeran Ryan Lackey, pendiri perusahaan hosting lepas pantai Sealand, HavenCo.
Perusahaan mengklaim dapat menghosting konten kontroversial hanya karena berada di luar Inggris. Tetapi apakah itu benar-benar mandiri memiliki kedaulatannya sendiri?
Bagaimanapun, itu adalah tempat yang sangat nyata. Anda diderek oleh derek untuk sampai ke sana! Seperti yang kami duga, Pangeran Ryan telah meninggalkan Sealand untuk mengejar impian lain.
Saya mengambil banyak foto yang saya miliki di situs web saya yang lain untuk sementara waktu, tetapi Anda dapat melihat lebih banyak lagi foto Sealand saya, dan salinan seluruh artikel yang diterbitkan di Internet Magazine.
Omong-omong, HavenCo sekarang ditutup karena perpecahan sengit antara pendiri Ryan Lackey dan Prince Michael. Di tengah kekhawatiran keamanan. Ini cerita yang menarik. Ikuti terus ya ?
Agustus 2002 ini adalah hari yang indah di pantai Essex dan selama dua jam terakhir saya duduk di luar kafe yang sepi, di Harwich Town Quay bersama Steve Hill, mantan editor berita & fitur Majalah Internet.
Kami sedang menunggu untuk naik speedboat L300 ke kerajaan Sealand, tapi pilot kami, Pangeran Michael Bates, terlambat.
Meskipun kedengarannya seperti taman hiburan, Sealand sebenarnya adalah benteng senjata Perang Dunia II kuno sekitar 10 km di lepas pantai timur.
Platform berkarat dan bobrok yang terletak di atas dua pilar beton berongga di Laut Utara ini mengklaim sebagai negara berdaulat. Negara itu juga mengklaim sebagai surga data yang benar-benar aman - yang akan kami lihat.

Klaim kedaulatan Sealand yang tipis dimulai pada tahun 1967 ketika ayah Michael, Roy Bates, menyatakan situs itu miliknya dan memahkotai dirinya sebagai Raja Sealand.
Setelah beberapa pertempuran hukum, Sealand menerima pengakuan de facto tingkat terbatas — sampai tahun 1987 berada di luar perairan teritorial Inggris, jadi Inggris tidak ingin berurusan dengannya.
Artikel Terkait
Benarkah Pendidikan Tinggi Sulit untuk Si Miskin?
Bantahan Kuasa Hukum SK Budiardjo atas Rilis Berita Haris Azhar
Truk Bermuatan Gaplek Terguling di Tikungan Bokong Semar Piyungan