WONOGIRI, CAKRAWALA.CO - Pada zaman dulu bagi masyarakat pedesaan di pulau Jawa, satu-satunya pencahayaan pada malam hari yang selalu digunakan dan ada di tiap-tiap rumah warga adalah lampu teplok.
Lampu teplok biasanya ditempatkan pada dinding rumah mereka dengan cara ditempel atau digantung di dinding.
Pada proses penyalaannya sangat mudah, dengan cara menghidupkan sulutan api yang dibawahnya terdapat sumbu dengan celupan minyak tanah.
Sebagai lampu penerangan andalan pada zamannya, lampu teplok memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat saat itu. Selain menerangi seisi rumah juga sangat berguna bagi anak-anak dalam belajar maupun mengerjakan tugas sekolah.
Seiring berkembangnya zaman lampu teplok mulai ditinggalkan masyarakat dengan munculnya lampu listrik dan hampir seluruh masyarakat telah menggunakan listrik.
Saat ini, keberadaan lampu teplok sudah menghilang dan sulit dijumpai di kehidupan masyarakat sehari-hari.
Lampu teplok saat ini merupakan salah satu benda antik (jadul) yang beberapa orang membeli barang tersebut sebagai hiasan atau pajangan di rumah bahkan di cafe- cafe yang berkonsep tempo dulu.