SMRC: Nasdem Belum Efektif Menyerap Suara Pemilih Anies

- Kamis, 10 November 2022 | 19:50 WIB
Saiful Mujani. Foto (Facebook.com/Saifulmujani)
Saiful Mujani. Foto (Facebook.com/Saifulmujani)

CAKRAWALA.CO - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) belum efektif menyerap pemilih Anies Baswedan. Demikian temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dipresentasikan Prof. Saiful Mujani dalam program ’Bedah Politik bersama Saiful Mujani’ yang bertajuk ”Anies Bantu Elektabilitas Nasdem?” yang disiarkan melalui kanal Youtube SMRC TV pada Kamis, 10 November 2022.

Survei ini dilakukan secara tatap muka setelah deklarasi Nasdem untuk mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden, 3 sampai 9 Oktober 2022. Hasilnya menunjukkan bahwa dalam simulasi lima nama, Anies mendapatkan dukungan 23,6 persen. Sementara Ganjar Pranowo didukung 30,5 persen suara, Prabowo 25,7 persen, Puan Maharani 5,1 persen, dan Airlangga Hartarto 2,4 persen. Masih ada 12,7 persen yang belum menyatakan pilihan.

Survei ini menemukan bahwa dari total 23,6 persen pemilih Anies, hanya 12 persen di antaranya yang menyatakan memilih Nasdem. Perolehan suara Nasdem dari pemilih Anies sama dengan dukungan pemilih Anies pada PDIP (12 persen), Gerindra (12 persen), dan Demokrat (11 persen).

Baca Juga: SMRC: Ekonomi Buruk Menguntungkan Anies, Ekonomi Baik Memperkuat Ganjar

“Suara Anies terdistribusi hampir merata di banyak partai,” jelas Saiful.

Distribusi suara Anies yang paling banyak terjadi pada PKS. Partai ini mendapatkan sekitar 20 persen pemilih Anies. PKS yang paling diuntungkan oleh suara Anies, walaupun partai ini belum melakukan deklarasi mendukung Anies sebagai calon presiden mereka.

Sementara ini, kata Saiful, Nasdem belum mengambil keuntungan atau belum terlihat cukup menonjol untuk mampu menampung suara pendukung Anies.

Nasdem tidak berbeda dengan Gerindra dan PDIP, bahkan kalah oleh PKS dalam menarik suara Anies,” jelasnya.

Saiful melihat bahwa target Nasdem untuk mengalahkan Golkar atau Gerindra dan mendapatkan dukungan sekitar 15 persen suara bisa tercapai jika mereka bisa menarik suara pendukung Anies secara lebih efektif.

Saiful menjelaskan bahwa mengapa suara PKS juga Gerindra mampu menarik suara pemilih Anies, karena kedua partai tersebut selama ini dekat dengan Anies. Sementara Nasdem, menurut Saiful, seperti banting stir. Awalnya Nasdem mendukung Ahok yang berhadapan dengan Anies di Pilkad DKI Jakarta 2017. Sementara PKS konsisten mendukung Anies sampai hari ini.

Saiful menyatakan bahwa masih minimnya dukungan pemilih Anies pada Nasdem karena partai ini mengubah warna atau wajah dari pemilih Nasdem itu sendiri ketika mendeklarasikan Anies sebagai bakal calon presiden. Ada sebagian dari pemilih Nasdem yang kurang senang dengan keputusan partai tersebut, bahkan ada elitnya yang menyatakan mengundurkan diri.

Saiful menambahkan bahwa suara Nasdem yang sekarang sekitar 5,4 persen menunjukkan bahwa suara dari daerah seperti Sumatera sudah mulai masuk ke Nasdem sebagai pengganti pemilih yang keluar dari Indonesia bagian Timur.

Saiful melihat karakter pemilih Anies cukup unik, umumnya berasal dari luar Jawa dan Muslim. Segmen pemilih ini cukup besar. Ada peluang bagi Anies untuk memperkuat suara dari segmen ini. Dan jika ini bisa dimanfaatkan dengan baik, secara teoretis, menurut Saiful, Nasdem kemungkinan bisa mencapai target menjadi partai dua besar. Namun sekarang belum terlihat. Yang perlu dilakukan oleh Nasdem sekarang adalah bagaimana membuat suara Anies sekarang secara sistematik bisa lebih cenderung ke Nasdem. Lebih jauh, Saiful menyatakan bahwa partai seperti Gerindra yang sudah mencalonkan Prabowo mestinya tidak sanggup menarik pemilih dari Anies. Namun sekarang, hal itu belum terjadi karena kenyataannya masih banyak pemilih Anies yang memilih Gerindra.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden. Response rate sebesar 1027 atau 84%. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,1% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Editor: Mohammad Zaini

Tags

Artikel Terkait

Terkini

SMRC: Mayoritas Santri Memilih Ganjar Pranowo

Kamis, 13 April 2023 | 13:40 WIB
X