JAKARTA, CAKRAWALA.CO – Laga final Piala Dunia 2022 di Lusail Stadium, Lusail, Minggu (18/12) diwarnai keputusan blunder pelatih Argentina Lionel Scaloni, dengan mengganti Angel di maria pada menit 64.
Padahal Di Maria tampil luar biasa dan sangat merepotkan lini belakang Prancis. Gerakannya mengocek bola di sayap kiri serta assist-assistnya beberapa kali membahayakan gawang Lloris.
Puncaknya terjadi saat Di Maria lolos dari sergapan Dembele, membuat pemain Prancis itu terpaksa melakukan pelanggaran di kotak terlarang yang berbuah penalti sehingga skor berubah 1-0 untuk Tim Tango.
Baca Juga: Selebrasi ‘Porno’ Martinez Usai Terima Golden Glove Award Ditujukan ke Fans Prancis
Pun begitu dengan gol kedua Argentina yang dilesakkan Di Maria, menunjukkan kelasnya sebagai penyerang produktif.
Kehadiran Di Maria membuat pertahanan Prancis selalu terancam, sehingga fokus para pemainnya lebih tertuju pada pertahanan.
Hal itu membuat Les Bleus tak pernah mampu melakukan serangan sepanjang babak pertama, yang berakhir dengan skor 2-0 untuk Argentina.
Memasuki babak kedua, kondisi tidak berubah. Prancis terus digempur melalui kerjasama Messi dan Di Maria di sayap kiri.
Namun entah apa yang dipikirkan Scaloni, pada menit ke 64 pelatih Argentina berusia 44 tahun itu menarik keluar Di Maria dan memasukan Acuna.
Keluarnya Di Maria membuat serangan Argentina mengendor, sehingga Prancis mulai dapat mengembangkan permainan bahkan melakukan serangan.
Baca Juga: Mbappe Pantas Kecewa! Cetak Hat-trick Penyelamat Prancis, Namun Akhirnya Tumbang di Adu Penalti
Puncaknya terjadi pada menit ke 78 saat pemain belakang melakukan pelanggaan di kotak penalti, yang dimanfaatkan dengan baik oleh Mbappe.
Hanya selang satu menit setelah membuat gol melalui titik penalti, Mbappe kembali menjebol gawang Martinez dengan tendangan first time yang mengagumkan sehingga skor berubah 2-2 yang bertahan hingga babak normal berakhir.
Pada babak perpanjangan waktu, kedua tim sama-sama menambah satu gol membuat skor berubah 3-3 hingga pertandingan usai, dan pemenang harus ditentukan melalui adu penalti.
