Jakarta,- Ini bukan menakut-nakuti tetapi merupakan ajakan kewaspadaan. Karena kejahatan perbankan sedang menghantui masyarakat kita setelah pekan lalu ditankap pelakunya oleh Polda Metro Jaya. Dan ternyata pelakunay orang asing. Setelah Bank bri kebobolan karena saldo rekening puluhan nasabahnya dikuras habis, kini nasabah bank mandiri juga antri untuk minta pemblokiran karena saldonya berkurang. Sesungguhnya yang sedang terjadi adalah kejahatan perbankan model lama yang berkembang kembali. Hanya dengan mendeteksi nomor PIN yang alatnya dipasang di mukut ATM, maka semua data nasabah termasuk nomor PIN-nya terbongkar dan dikopi di kartu ATM, selanjutnya dipalkai untuk menguras saldo nasabah. Inilah yang mereka namakan skimming. Sesungguhnya model skimming macem-macem tapi intinya menduplikasi data ATM atau teknik fotokopi data pengguna layanan perbankan yang pada saat yang sama menggunakan mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Oleh karenanya, pakar IT dan Telematika Abimanyu Wachjoewidajat mengatakan bahwa kejahatan perbankan dengan metode skimming merupakan level paling culun yang dilakukan oknum penjahat perbankan (Jawapos.com, Senin 19/3/2018). Berdasarkan para tersangka yang ditangkap Polda Metro Jaya, pelaku kejahatan skimming umumnya tidak perorangan, melainkan berkelompok. Mereka berbagi tugas dan perannya. Seperti dilaporkan Tribunnews (16/3/2018), ada lima pelaku yang ditankap. Tiga orang Rumania, satu orang Budhapest dan satu orang Bandung. Yang dari Rumania adalah Caitanovici Andrean, Raul Kalai, Ionel Robert. Sedangkan yang dari Budhapest bernama Ferenc Hugyec dan Milah Karmilah asal Bandung. Mereka sedang diperikjsa di Polda Metro Jaya. Sementara itu dalam kasus bank mandiri, khususnya yang ada di Surabaya sudah melakukan pemblokiran karena saldonya hilang secara misterius. Corporate Secretary bank mandiri Rohan Hafas mengatakan, pihaknya memblokir sejumlah nasabah yang menggunakan mesin ATM di sana. Kemudian, pihaknya akan mengontak satu per satu para nasabahnya untuk memberikan verifikasi. Modusnya mungkin bukan hanya karena skimming tetapi karena yang lain. Apapun ini semua menjadi pertanda bahwa pengamanan ATM adalah hal yang utama untuk melindungi kepentingan nasabah. Untuk ini pihak bank mandiri mengklaim sebanyak 30 persen dari total 17 juta nasabah telah memiliki kartu ATM dan kartu kredit dengan sistem chip. Ini adala teknologi terbaru. Untuk nasabah baru yang baru membuka rekening akan langsung mendapatkan kartu ATM yang sudah ditanami dengan chip. Salah satu pengaman adalah selalu ganti PIN, waktu mengambnil uang di ATM selalu menutup dengan tangan ketika memencet nomor PIN, dan mengecek apakah di mulut atm ada alat rekam yang bisa mencuri data anda. (fur/20/3/2018).