TRENGGALEK, CAKRAWALA.CO - Festival Mangrove keempat Jawa Timur 2023 bakal dipusatkan di hutan mangrove atau bakau Cengkrong Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek jawa timur.
Rencananya Pemerintah Provinsi jawa Timur bakal menyambut Festival Mangrove di hutan mangrove cengkrong di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek pada bulan maret 2023 mendatang.
Ternyata dibalik pilihan Pemerintah Provinsi Jawa Timur memilih Mangrove Ecotourism atau lebih dikenal dengan Wisata Hutan Mangrove Pancer Cengkrong sebagai Festival Mangrove keempat Jawa Timur 2023, ternyata memiliki banyak keistimewaan.
Baca Juga: Jajaki Kerjasama dengan Unmer Malang, Kota Blitar Bakal Jadi Kota Wisata Budaya dan Heritage
Selain akses untuk menuju kawasan wisata hutan mangrove tersebut sangat mudah. Ketika sampai di lokasi, pengunjung akan dimanjakan dengan jembatan kayu atau yang lebih dikenal jembatan galau yang membentang menyusuri area hutan mangrove.
Pengunjung atau wisatawan, bisa melintasi jembatan kayu untuk menyusuri sepanjang hutan bakau sambil menikmati pemandangan pohon bakau.
Yang menarik di beberapa titik di jembatan terdapat gazebo yang bisa dibuat untuk tempat beristirahat pengunjung atau wisatawan.
"Lokasi Hutan Mangrove ini milik Perhutani. Sedangkan akses jalannya, dibangun oleh Pemerintah Daerah. Kalau untuk sarana prasarana yang ada di lokasi wisata, murni dibiayai oleh Pemda melalui Dinas Pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek, Sunyoto.
Pihaknya menerangkan, meski wisata Hutan Mangrove bukan sepenuhnya tanggung jawab dinas pariwisata Trenggalek, namun hutan Mangrove ini memiliki potensi yang cukup besar.
"Hutan bakau ini merupakan satu-satunya di Kabupaten Trenggalek," terangnya.
Lebih lanjut Sunyoto menerangkan, lokasi wisata Hutan Mangrove saat ini masih wewenang Perhutani yang bekerjasama dengan Pokmaswas setempat dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Jadi pelibatan unsur swasta melalui sistem kerja sama saling menguntungkan, diharapkan memberikan kontribusi berupa investasi langsung dalam pengembangan dalam fasilitas pendukung pembangunan pusat eko wisata dan wana wisata yang ada di dua kawasan pesisir tersebut.
Baca Juga: Sambut Bandara Kediri, Mas Ipin Minta Desa-Dasa di Trenggalek Menyiapkan Inovasi Desa Wisata
"Kearifan lokal serta pemberdayaan masyarakat sekitar, khususnya dari teman-teman LMDH tentu akan diakomodasi agar dampak kesejahteraan bisa dirasakan semua pihak. Tidak hanya Perhutani, tetapi juga pihak swasta selaku penanam modal serta masyarakat LMDH dan Pokmaswas," jelas Sunyoto.
Artikel Terkait
Diduga Cabuli 5 Anak, Oknum Guru Di Trenggalek Ditangkap Polisi
TSL 2023 Diharapkan Mampu Gairahkan Sepakbola Trenggalek
Sasaran Operasi Bina Kusuma Semeru 2023 Trenggalek
Pohon Besar Tumbang di Perbatasan Ponorogo Trenggalek, Dua Mobil Tertimpa
Dua Unit Mobil Tertimpa Pohon Di Jalur Trenggalek-Ponorogo