Analisis Price Sebagai Pull Motivation Bagi Wisatawan Nusantara Untuk Berkunjung Ke Kota Bandung Pada Masa Pandemi Covid-19 Oleh : Ahmad Razzaq Fadillah Nasution - Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia Indonesia memiliki pariwisata yang beragam mulai dari alam, buatan, maupun budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan keunikan serta keunggulan yang berbeda-beda setiap daerahnya. Berdasarkan (Undang-undang No. 10 tahun 2009), Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik Wisata yang dikunjungi dalam waktu sementara. Salah satu lokasi pariwisata yang sangat populer adalah Kota Bandung. Kota Bandung menjadi populer khususnya bagi warga ibukota dan sekitarnya. Kepopuleran Kota Bandung sebagai salah satu lokasi pariwisata dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat mendorong seseorang dalam melakukan perjalanan Wisata. Motivasi berwisata atau travel motivation merupakan faktor penting yang dapat mendorong perilaku wisatawan untuk melakukan perjalanan Wisata (Crompton, 1979). Salah satu dimensi yang memengaruhi travel motivation adalah pull factor merupakan kekuatan eksternal mencakup fitur khusus destinasi yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung (Crompton, 1979). Menurut Fakfare, Talawanich, dan Wattanacharoensil (2020), terdapat delapan indikator pada pull motivation, yaitu responsibility, relaxation, tax deduction policy, socialization, local food, family bonding, price, dan attraction. Pada penelitian ini peneliti akan fokus dalam membahas salah satu indikator pada travel motivation yaitu price untuk menganalisis travel motivation wisatawan nusantara dalam bepergian ke Kota Bandung selama Pandemi COVID-19. Menurut (Fakfare, Talawanich, & Wattanacharoensil, 2020), biaya perjalanan Wisata yang terjangkau, beralasan serta menarik dapat mempengaruhi individu untuk mengunjungi suatu daerah. Perjalanan Wisata dengan harga yang terjangkau akan menyebabkan seseorang tertarik untuk mengunjungi pariwisata tersebut. Menurut Fakfare, Talawanich, & Wattanacharoensil (2020), faktor yang memengaruhi individu melakukan perjalanan Wisata adalah biaya yang terjangkau, biaya perjalanan yang dilakukan reasonable dan masuk akal, dan biaya yang menarik perhatian wisatawan.

-
Saat Pandemi, saya berkunjung ke Kota Bandung karena biaya perjalanan ke destinasi Wisata yang wajar. | |||
Valid | Frequency | Percent | Valid Percent |
Sangat Tidak Setuju | 42 | 10,2 | 10,2 |
Tidak Setuju | 64 | 15,6 | 15,6 |
Setuju | 148 | 36,0 | 36,0 |
Sangat Setuju | 157 | 38,2 | 38,2 |
Total | 411 | 100 | 100 |

-
Sumber: Data olahan Peneliti, 2021 Pada pertanyaan item kuesioner nomor 6 yaitu “Saat Pandemi, saya berkunjung ke Kota Bandung karena biaya perjalanan ke destinasi Wisata yang wajar”, dilihat bahwa sebesar 38,2% atau sebanyak 157 responden menjawab sangat setuju dan 36% atau sebanyak 148 orang menjawab setuju, adapun yang menjawab tidak setuju sebesar 15,6% atau sebanyak 64 orang dan yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 10,2% atau sebanyak 42 orang. Berdasarkan rangkuman jawaban tersebut didapatkan bahwa mayoritas responden setuju dengan pernyataan ini, sehingga dapat disimpulkan pula bahwa biaya perjalanan ke Kota Bandung masih tergolong wajar. Biaya yang wajar telah berpengaruh dalam menarik minat wisatawan nusantara berkunjung ke Kota Bandung yang dibuktikan dengan pernyataan positif dari responden. Indikator ini menjadi salah satu pertimbangan penting dalam melakukan pertimbangan perjalanan di masa Pandemi. Hal ini sejalan dengan teori Aebli, Volgger, dan Taplin (2021) yang menyebutkan bahwa harga yang terlalu murah juga dapat membuat orang berwisata ke suatu tempat karena harga yang murah dianggap tidak dapat menjamin kesehatan dan keselamatan pada tempat Wisata tersebut. Alasan responden untuk memilih melakukan perjalanan Wisata ke kota Bandung atas biaya yang dianggap wajar telah menarik minat wisatawan nusantara karena dianggap biaya yang wajar dapat mencerminkan pemeliharaan tempat Wisata dan protokol kesehatan yang ketat sehingga dapat menjamin keselamatan pengunjung. Tabel 2. Indikator Price 2 (n=411)
Saya berkunjung ke Kota Bandung selama masa Pandemi karena biaya perjalanan ke destinasi Wisata yang terjangkau. | |||
Valid | Frequency | Percent | Valid Percent |
Sangat Tidak Setuju | 42 | 10,2 | 10,2 |
Tidak Setuju | 74 | 18,0 | 18,0 |
Setuju | 145 | 35,3 | 35,3 |
Sangat Setuju | 150 | 36,5 | 36,5 |
Total | 411 | 100 | 100 |

-
Saya berkunjung ke Kota Bandung karena biaya perjalanan selama masa Pandemi ke destinasi Wisata tersebut menarik. | |||
Valid | Frequency | Percent | Valid Percent |
Sangat Tidak Setuju | 53 | 12,9 | 12,9 |
Tidak Setuju | 81 | 19,6 | 19,6 |
Setuju | 150 | 36,5 | 36,5 |
Sangat Setuju | 127 | 30,9 | 30,9 |
Total | 411 | 100 | 100 |

-
Selama masa Pandemi, saya berkunjung ke Kota Bandung karena destinasi Wisata yang ditawarkan, nilainya sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. | |||
Valid | Frequency | Percent | Valid Percent |
Sangat Tidak Setuju | 43 | 10,5 | 10,5 |
Tidak Setuju | 60 | 14,6 | 14,6 |
Setuju | 174 | 42,3 | 42,3 |
Sangat Setuju | 134 | 32,6 | 32,6 |
Total | 411 | 100 | 100 |

-