Mengulik Prestasi dan Gaya Kepemimpinan Jokowi

- Minggu, 12 Desember 2021 | 08:13 WIB
Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo

Mengulik Prestasi dan Gaya Kepemimpinan Jokowi Oleh Rohmat Setiawan (Mahasiswa S-1 Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia) Joko Widodo, siapa yang tidak mengenal dengan sosok pemimpin satu ini? Pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 yang terkenal dengan pembawaannya yang kalem nan merakyat ini kiprahnya dalam dunia perpolitikan tidak diragukan lagi. Berawal dari seorang pengusaha mebel beliau mampu menjelma menjadi orang nomor satu di Indonesia. Mengenal lebih dekat Jokowi! Joko Widodo lahir dari keluarga biasa, bukan kalangan ningrat, bahkan rumahnya acapkali digusur semasa ia kecil. Kendati begitu, tak menyurutkan semangatnya untuk terus melangkah maju. Ia bahkan berhasil menamatkan pendidikannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, ia mampu membuktikan bahwa kondisi ekonomi bukanlah halangan. Setelah tamat, ia menekuni profesinya sebagai seorang pengusaha mebel. Sementara, karirnya dalam dunia perpolitikan dimulai pada tahun 2005 sebagai Walikota Solo. Semenjak saat itu nama beliau mulai dikenal, terlebih setelah keberhasilannya mengubah Kota Solo menjadi kota pariwisata dan kota batik. Berbagai prestasi pun mampu ia peroleh kala itu, Jokowi bahkan dinobatkan sebagai walikota terbaik ke 3 di dunia “World Mayor Project 2012” oleh The City Mayor Foundation. Kepiawaiannya dalam memimpin ini kemudian mengantarkan beliau menjadi seorang gubernur DKI Jakarta dan membuat popularitasnya terus meningkat dan menjadi sorotan dunia hingga akhirnya ia menjadi sosok nomor 1 di Indonesia saat ini. Apa saja pencapaian Jokowi? Semenjak menjabat sebagai Walikota Solo hingga menjadi Presiden RI tak henti-hentinya Jokowi menorehkan prestasi. Pada masa kepemimpinannya sebagai seorang Presiden berbagai pencapaian berhasil ia raih, seperti: 1. Pembangunan Infrastruktur Laporan Kepala Staf Kepresidenan menyebutkan bahwa pemerintah terus menggenjot Pembangunan infrastruktur. Pada tahun 2015 stok infrastruktur Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto meningkat drastis. Pencapaian berikutnya adalah pembukaan jembatan udara di wilayah terisolir dan daerah program tol laut. Untuk melakukan tindakan ini bahkan Jokowi berani mengambil resiko menurunkan harga BBM untuk mendongkrak daya saing global dengan cara mengurangi jatah pemerintah. Prestasi selanjutnya adalah percepatan dalam Pembangunan pembangkit berbasis energi terbarukan seperti pembangkit tenaga air, panas bumi, tenaga surya. 2. Pemerataan Pembangunan Berdasarkan laporan KSP pemerintah menyatakan bahwa akan memastikan Pembangunan yang merata dan berkeadilan di semua daerah. Daerah seperti Papua, Papua Barat, NTT, NTB dan daerah Indonesia timur akan menjadi perhatian utama Pembangunan. 3. Reformasi Birokrasi Reformasi Birokrasi dilakukan dengan terus mengembangkan sumber daya aparatur sipil negara, meningkatkan kualitas SDM, dan menciptakan inovasi-inovasi bersinergi di dalamnya. Hal tersebut pada ujungnya adalah untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan akuntabel. Deretan pencapaian-pencapaian tersebut membuktikan bahwa Jokowi tidak pernah ingkar dengan janji-janjinya, meskipun pertumbuhan ekonomi sempat beberapa kali tersendat, Jokowi tetap memenuhi visi misinya yakni mewujudkan 5 arahan Pembangunan strategis. Lantas gaya kepemimpinan apa yang tercermin dalam pemerintahan Jokowi? Sebelum membahas lebih jauh kita harus tahu dulu apa itu gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan menurut Thoha (1995) merupakan suatu pola perilaku yang khas dari sosok pemimpin yang akan mempengaruhi bawahannya dan juga merupakan cara seorang pemimpin bertindak untuk mempengaruhi agar bawahannya bekerja sesuai yang ia harapkan, hal ini kemudian membentuk sebuah pola atau gaya tertentu. Bila kita kulik, kesuksesan Jokowi dalam Pembangunan tak lepas dari kepiawaiannya memimpin negeri ini. Berbagai pencapaian mampu ia torehkan selama menjabat sebagai Presiden di hampir 2 periode. Dalam meraih semua hal tersebut ada beberapa ciri khas atau gaya kepemimpinan yang terlihat, yaitu gaya kepemimpinan transformasional dan gaya kepemimpinan situasional. Menurut Robbins dalam Emerson Edison dkk (2016,p.98) gaya kepemimpinan transformasional adalah pola kepemimpinan dimana seorang pemimpin mampu memberikan rangsangan dan menginspirasi para bawahannya. Hal itu tercermin ketika seorang Jokowi dalam menggerakan para bawahannya termasuk masyarakat, misalnya saja ketika ia mampu memindahkan masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh ke daerah layak huni tanpa kekerasan. Pendekatan yang dilakukan Jokowi melalui dialog dan diplomasi sampai akhirnya tercapai kesepakatan menunjukkan sisi transformatif yang ia miliki. Tidak hanya itu, bahkan dari kemampuan komunikasi Jokowi Pasar Tanah Abang yang dulunya dikuasai ‘preman tangguh’ luluh karena kepiawaiannya. Sementara gaya kepemimpinan situasional menurut Hersey dan Blanchard (1982;185) adalah gaya kepemimpinan dimana seorang pemimpin mampu menyesuaikan kepemimpinannya dengan kemampuan bawahan atau kondisi pengikutnya. Gaya kepemimpinan ini juga tercermin dari kepemimpinan Jokowi, terlihat pada saat beliau melakukan blusukan di beberapa daerah salah satunya di desa yang ada di Jambi, melalui blusukan ini ia memperoleh berbagai masukan salah satunya bahwa bantuan yang diterima mereka tidak cukup. Pendekatan yang dilakukan Jokowi ini menunjukkan bahwa beliau berusaha untuk memahami situasi masyarakatnya. Selanjutnya apakah Jokowi adalah Pemimpin yang Demokratis? Selain mencerminkan sebagai sosok yang transformasional dan situasional Jokowi ternyata juga merupakan sosok pemimpin yang demokratis. Kepemimpinan yang demokratis mengacu pada sebuah pola perilaku pemimpin dimana ia selalu melibatkan bawahan dengan berdiskusi untuk memperoleh keputusan bersama. Ini terlihat dari kebebasan berpendapat di kala Jokowi memimpin, masyarakat diberikan hak untuk memberikan pendapat secara bebas, dan diberikan ruang untuk beropini tanpa adanya tekanan. Bukti lain bahwa Jokowi adalah pemimpin yang demokratis juga diperlihatkan dengan berhasilnya pemilu 2019 lalu, walaupun masih banyak permasalahan dalam pemilu tetapi secara keseluruhan beliau mampu mewujudkan demokrasi yang adil. Selain itu, dari beberapa tokoh negara seperti Jusuf Kalla pun memberi penilaian bahwa Jokowi memang mampu menunjukkan kepemimpinan yang demokratis, terlihat dari cara Jokowi yang selalu melibatkan para bawahannya dalam pengambilan keputusan seperti melalui rapat kabinet yang hampir terjadi 200 kali dalam tiap tahun. Jokowi Pemimpin Yang Inovatif Kepemimpinan yang inovatif adalah karakter kepemimpinan yang memungkinkan inovasi lahir dan tumbuh subur di organisasi atau perusahaan yang ia pimpin. Di sana kita harus membangun nilai, standar, dan orientasi inovasi secara menyuluruh pada semua proses, kinerja, dan alur bisnis yang kita bangun yang pada akhirnya melahirkan produk atau layanan yang inovatif. Pada masa pemerintahan Jokowi berbagai Pembangunan infrastruktur digalakkan, banyak daerah yang mengalami kemajuan pesat di masa kepemimpinan beliau, terutama daerah-daerah yang sebelumnya kurang menjadi perhatian dalam Pembangunan seperti Papua. Pada masa kepemimpinannya, Jokowi terus berkomitmen dalam mewujudkan Pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua untuk mengurangi kemiskinan dan memeratakan Pembangunan. Tak hanya Pembangunan infrastruktur, inovasi dalam hal lain juga dicanangkan Jokowi, salah satunya yaitu revolusi mental atau sebuah gerakan nasional untuk mewujudkan penyelenggaraan negara, usaha ataupun kehidupan bermasyarakat yang berbasis nilai strategis seperti gotong royong, integritas dan kejujuran. Sisi Lain Jokowi Kendati image Presiden Jokowi lekat dengan citra pemimpin yang luwes, longgar, dan ‘halus’, tetapi di sisi lain beliau memiliki sisi lain, yakni tegas. Hal ini tercermin dari tindakan beliau yang tak segan menindak tegas bawahannya yang ‘melenceng’ dari tujuan. Ketegasan tersebut terlihat dari apa yang dilakukan Jokowi pada para bawahannya yang tidak sejalan dengan tujuan negara contohnya yaitu melalui pencopotan Menteri Sosial Juliari Batubara dan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang terlibat kasus korupsi. Dari situ kita bisa melihat sisi tegas dari seorang Jokowi. Lalu dengan dicopotnya dua menteri ini dan beberapa menteri lain yang melakukan tindakan serupa, Jokowi kemudian mengangkat beberapa menteri pengganti seperti Rismaharini yang menggantikan Juliari dan Sakti Wahyu Trenggono menggantikan Edhy. Pergantian ini juga menunjukkan sisi lain dalam kepemimpinan Jokowi, yakni adanya Leader-Member & Exchange. Pertukaran Pemimpin -Anggota atau Leader-Member & Exchange yakni bahwa pemimpin memilih atau menukar bawahannya dengan yang terbaik untuk menjadi anggotanya, sebagaimana terlihat dalam pergantian atau reshuffle pemimpin di kementerian yang dilakukan Jokowi ini. Dari semua yang dijelaskan bisa kita peroleh suatu kesimpulan bahwa Presiden Jokowi merupakan sosok yang inspiratif dan cerdas. Dalam kepemimpinan beliau mencerminkan beberapa gaya kepemimpinan sekaligus, seperti gaya kepemimpinan transformasional, situasional, demokratis, dan inovatif, serta tegas. References Arrifai, F. B. (2021, Juni 6). Mengulas Secara Singkat Kepemimpinan Joko Widodo. Retrieved from kumparan.com: https://kumparan.com/fatimah-badri/mengulas-secara-singkat-kepemimpinan-joko-widodo-1vsAdOp9C0A Kencana, M. R. (2019, Maret 21). Cerita Awal Karier Jokowi hingga Maju Jadi Presiden. Retrieved from liputan6.com: https://m.liputan6.com/bisnis/read/3923032/cerita-awal-karier-Jokowi-hingga-maju-jadi-Presiden Nurita, D. (2020, Oktober 21). Moeldoko Sebut 5 Prestasi Setahun Pemerintahan Jokowi - Ma'ruf. Retrieved from tempo.com: https://nasional.tempo.co/read/1397925/moeldoko-sebut-5-prestasi-setahun-pemerintahan-Jokowi-maruf Siswanto. (2014, Juni 16). Opini: Karakteristik Kepemimpinan Jokowi. Retrieved from yoursay.id: https://yoursay.suara.com/news/2014/06/16/185152/karakteristik-kepemimpinan-Jokowi

Editor: Dewan Redaksi

Tags

Terkini

Tahun 2024 SBT Butuh Nahkoda Yang Piawai

Minggu, 19 Maret 2023 | 17:55 WIB

Revolusi Mental Jokowi Hancur Gegara Orang Ini

Selasa, 28 Februari 2023 | 18:59 WIB

Sidokepung 'Dikepung" Pemberitaan PTSL

Selasa, 28 Februari 2023 | 08:47 WIB

Cost Politik, Tidak Semua Money Politik

Selasa, 24 Januari 2023 | 11:59 WIB

Menebak Akhir Kasus Pokir dan BOP DPRD Garut

Kamis, 19 Januari 2023 | 10:57 WIB

Perlunya Hidupkan Pansus RTRW Sidoarjo

Selasa, 10 Januari 2023 | 08:03 WIB

Bangkitnya Ambisi Internasionalisme Indonesia

Senin, 26 Desember 2022 | 17:48 WIB
X