Oleh: Rickiyanto J. Monintja Globalisasi telah membawa segala hal tidak lagi terjebak pada batas geografis. Isolasi wilayah serta interaksi antar subyek hukum internasional (individu, negara, MNC/Multi National Corporation, dan lain-lain) dewasa ini adalah sebuah hal yang nyaris tidak ditemukan lagi kecuali atas kehendak politik yang diwujudkan melalui kebijakan suatu negara. Pada pentas dinamika internasional yang semakin pesat dan mengagumkan ini, Gorontalo berhasil turut serta menunjukan eksistensi, salah satunya melalui cerminan para tokoh Gorontalo yang sangat akrab dengan hubungan antar sesama masyarakat internasional. Salah satu tokoh yang dimaksud adalah Rachmat Gobel. Tokoh yang membawa karakter Gorontalo menuju jiwa Bushido. Rachmat Gobel lahir di Gorontalo, 3 September 1962 dari pasangan Drs. H. Thayeb Mohammad Gobel dan Annie Nento Gobel. Rachmat adalah anak bungsu dari lima bersaudara dan dia satu-satunya putra laki-laki. Identitas perusahaan dan kekayaan yang sangat akrab dengan sosok Rachmat Gobel adalah hal yang perlu untuk “diluruskan”agar kita tidak terkurung dalam anggapan materi yang sejatinya adalah sebuah pencapaian dari kerja keras yang telah dilakukan. Terlepas dari konten serta maksud ragam tulisan tentang Rachmat Gobel, penulis pada kesempatan ini memiliki motivasi utama yakni sebagai usaha untuk memurnikan apresiasi dalam kebanggaan terhadap identitas Gorontalo yang kemudian digabungkan dengan semangat negeri para samurai oleh beliau untuk dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan maju. Modal untuk menjadi mandiri dan pekerja keras yang diwajibkan oleh orang tuanya menjadikan studi di Jepang sebagai pilihan beliau. Jurusan Perdagangan Internasional di Chuo University, Tokyo adalah ruang belajar yang akhirnya ditempuh dengan segala hal yang tentu tidak mudah. Sebagai mahasiswa asing persoalan bahasa pasti menjadi salah satu syarat yang cukup menjadi perhatian sebab studi di Jepang secara umum menggunakan bahasa Jepang / Nihongo (dengan aksara Hiragana, Katakana dan Kanji) sebagai bahasa pengantar perkuliahan. Ini adalah salah satu konsekuensi yang harus disikapi dengan semangat dan tekad keras yang tidak biasa. Ketokohan Rachmat Gobel hingga dewasa ini sama sekali tidak dapat dipisahkan dari dua unsur yang secara mendasar melekat pada pribadinya, yakni “nilai Langga dan Samurai code”. Dua hal ini bukan sekadar nilai sejarah namun pula nilai filosofi tinggi yang diejawantahkan oleh beliau melalui semangat dan prinsip hidup. Sebagaimana Langga dengan segala keindahan struktur gerakan, sebagai bagian dari kebudayaan yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal dan nilai-nilai kebenaran yang diwujudkan melalui tekhnik-tekhnik seni beladiri, serta bagian utuh dari leluhur Gorontalo. Rachmat Gobel membawa hal tersebut pada dirinya sebagai sebuah pribadi yang berkarakter serta mengkombinasikan hal itu dengan nilai-nilai (moral dan etik) samurai yang diulas oleh Inazo Nitobe -Nitobe: 1897 “Bushido” -Inazo Nitobe dikenal sebagai orang yang berjasa memperkenalkan Jepang kepada dunia Barat- merupakan kepribadian yang merasuk pada jiwa kesatria dan merangsang pikiran, emosi dan sikap hidup. Nilai-nilai tersebut diantaranya: Keberanian. Beliau dianggap memiliki sikap dengan menantang resiko apapun demi prinsip kebenaran serta keyakinan yang dipegang teguh dengan segala kompleksitas kehidupan. Hal ini dapat ditelusuri melalui semangat beliau untuk menempuh studi di Jepang dengan segala kerumitan yang ada. Keberanian beliau untuk belajar di Jepang dan mengimplementasikannya di Indonesia adalah sebuah hasil dari keberanian yang luar biasa; Ketabahan hati; Kehalusan budi dan lemah lembut; Hal ini ialah wujud dari adab yang sangat diperhatikan oleh beliau selayaknya para samurai tidak pernah bersikap kasar dan ceroboh, namun senantiasa menggunakan kode etiknya secara sempurna sepanjang waktu. Sikap santun dan hormat tidak saja ditujukan pada pimpinan dan orang tua, namun kepada tamu atau siap pun yang ditemui. Kejujuran; Ini dibaratkan seperti tulang, dimana ia berkedudukan sebagai penopang utama. Bila tidak ada tulang, maka mustahil tubuh berdiri. Seperti itulah urgensi kejujuran, dan Rachmat Gobel sejauh ini belum pernah mengabaikan kejujuran tersebut dalam setiap langkah hidupnya; Cinta nama baik. Hal ini tentu adalah hidup mati martabat kehidupan manusia. Nama baik yang identik dengan reputasi adalah hal yang juga sangat penting dijaga sebagaimana seluruh manusia berupaya untuk melakukan hal tersebut. Termasuk seorang Rachmat Gobel hingga dewasa ini senantiasa terus mewujudkannya dengan berbagai prestasi yang dipersembahkan bagi bangsa dan terus dipelihara dengan berbagai tekad terhadap cita-cita yang tulus kepada sesama; Setia kepada tugas dan sumpah; Memegang teguh janji kehormatan; Tidak mengenal takut dalam melaksanakan tugas dan kewajiban; Bertanggung Jawab; dan disiplin. Berbagai hal ini telah dipelajari sekaligus sering diimplementasikan oleh beliau dalam kehidupan sehari-hari. Melalui dua unsur inilah yang selanjutnya membentuk karakter ketokohan Rachmat Gobel sebagai seseorang yang menjunjung tinggi nilai kearifan lokal, tokoh nasional dan memiliki tekad level global. Kandidat yang mampu mewakili rakyat Gorontalo? Kalimat tanya di atas perlu untuk dijelaskan melalui penjelasan logis dan sewajarnya sehingga tidak memberikan makna “menjilat dan/atau mengagungkan”. Berdasar pada uraian tentang kolaborasi nilai Gorontalo dan semangat Jepang yang telah dibahas sebelumnya. Menurut penulis, terhadap keputusan Rachmat Gobel untuk terlibat dalam kontestasi pemilihan legislatif sebagai bakal calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) daerah pemilihan Gorontalo adalah keputusan besar dan wajib dihormati. Mengapa demikian? Pertama; Sebagai seorang tokoh nasional dengan latar enterpreneur dan politisi, Rachmat Gobel tentu tidak sembarang apalagi secara spontanitas memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai caleg untuk DPR RI. Keputusan ini menurut penulis dilatar belakangi oleh perenungan panjang yang terkandung niat, motivasi dan tujuan. Secara subyektif penulis, niatnya adalah mengabdikan diri kepada masyarakat Gorontalo melalui jalur legislatif yang sangat akrab terhadap kebijakan juga keputusan dengan ragam dampak bagi rakyat Indonesia secara umum. Pengabdian ini tentu akan terhindar dari cermin unsur bonafit sebab pada aspek ekonomi beliau telah tuntas dan kita cukup paham tentang latar belakang aspek ekonomi yang dimaksud. Niat mengabdi tersebut tentu tidak berdiri sendiri tanpa motivasi yang kokoh. Motivasi yang sangat nampak ialah semangat untuk melibatkan diri secara utuh untuk berkontribusi semaksimal mungkin dalam pembangunan dan pemajuan masyarakat Gorontalo, dengan mengerahkan segala sumber daya yang dimiliki. Inilah yang penting untuk dinantikan! Perihal itu adalah motivasi utama menurut penulis sebab dengan eskistensi yang seringkali Rachmat Gobel hadirkan senantiasa berhubungan langsung dengan kebutuhan-kebutuhan masyarakat Gorontalo dimana hal itu tidak perlu disebutkan sebab akan sangat melunturkan bahkan menghilangkan kandungan derma dan sikap arif sebagai manusia. Pada sisi lainnya tujuan semua rakyat Gorontalo adalah satu hal, yakni ketika diberikan amanah luhur dan mulia sebagai wakil seluruh rakyat Gorontalo bertindak sebagaimana mestinya, membawa kemanfaatan sebesar-besarnya untuk rakyat, memperjuangkan dan berusaha meloloskan aspirasi dalam dinamika politik serta menjadikan cita-cita Gorontalo secara umum sebagai sebuah hal yang nyata. Melalui Rachmat Gobel, cita-cita Gorontalo yang memiliki kekuatan potensi perlu untuk terus digaungkan hingga menyentuh batas-batas wilayah negara sebagai salah satu peluang dan pemanfaatan globalisasi. Berbekal pengalaman serta instinct yang terus berkembang dan sangat memahami dinamika ekonomi global khususnya Asia Timur sebagai wilayah basis mitra bisnisnya maka Rachmat Gobel memiliki bekal dan akses sebagai kandidat yang patut diperhatikan serta sangat layak. Rachmat Gobel harus melibatkan Gorontalo sebagai pemain ekonomi Global minimal dalam skala ASEAN dan Asia dengan memanfaatkan ruang yang ada di Jepang khususnya serta negara-negara maju di kawasan tersebut seperti misalnya Korea Selatan, China, Taiwan. Melalui Rachmat Gobel pula sangat diharapkan agar segala potensi yang dimiliki oleh Gorontalo mampu menembus dan berkompetisi di pasar ekspor komoditas Indonesia juga tentang memulai dan meningkatkan kerjasama-kerjasama strategis termasuk pariwisata daerah. Hal ini akan dihiasi oleh beban tanggung jawab yang lebih besar sebab berbagai cita-cita masyarakat Indonesia secara umum yang di dalamnya terdapat cita-cita luhur Gorontalo untuk terus berkembang adalah segi utama yang akan menjadi kewajiban. Langga + Samurai inilah yang akan menjadikan kontestasi semakin indah. Sumber:
- (Diambil dari Catatan Kuliah Matrikulasi Kejepangan, KWJ-UI 2008 by Mrs. Etty)
- hipwee ( 8 Kode etik samurai Jepang yang bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari.