Yogyakarta, Cakrawala.co- Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Akhir Nuryati mengaku gemas dengan PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero yang tidak konsisten.
Tiga hari lalu PT PP berjani dalam dua hari akan bertemu warga untuk menyelesaikan penghitungan kerugian dan ganti rugi hektaran lahan milik warga yang hancur akibat pembangunan Proyek Waduk Pengendali Banjir Seputar Bandara YIA Kulon Progo.
Dalam pernyataannya yang juga divideokan warga dan diunggah diberbagai media sosial tersebut, pernyataan Perwakilan PT PP terekam utuh seluruh komitmennya.
Saat itu, disaksikan Perwakilan PT PP Proyek Das Serang, Yiyin Adi Listyono warga menyatakan jika dalam dua hari pihak PT PP mlteho ( ingkar janji, red) maka warga akan tetap memblokade areal proyek, dan perwakilan PT PP harus menerima akibatnya.
Namun tiga hari setelah komitmen tersbut dibuat, PT PP tidak berkabar sama sekali. Bahkan warga maupun komponen pemerintahan di Kulon Progo tidak menerima pemberitahuan apapun tentang rembugan soal ganti rugi ini.
Ketua DPRD Kulon Progo pun ambil suara yang menyatakan sangat kecewa dengan sikap PT PP yang dianggap sok cuek, dan tidak punya kepedulian ini.
”Kami sudah berulangkali menyampaikan, jangan main – main dengan hajat hidup warga. Jangan cuek dengan masalah-masalah yang disampaikan warga, warga sudah cukup baik tidak anarkhis, eh hari ini mblenjadi (ingkar,red),” katanya.
Kalau sudah begini, maka menurut Akhis Nuryati sudah sulit baginya untuk ikut cawe-cawe mengendalikan kemarahan warga masyarakat. Karena PT PP sendiri yang merasa sok jagoan dan tidak memiliki kepedulian sama sekali.
“Kalau warga nanti bertindak lebih jauh dari sekedar memblokade areal proyek, bagaimana? Kalau nanti mereka marah dan mengusir semua komponen bagaimana? Kaacau kan ? Pasti represif yang dikedepankan, dianggap warga menghalangi proyek strategis nasioanal,” katanya.
Padahak menurutnya, PT PP dan pihak-pihak terkait proyek ini yang sejak mula tidak mau mendengarkan masukan dan saran – saran dari komponen masyarakat termasuk kami sebagai wakil rakyat, tandasnya.
Intinya, selaku wakil rakyat di DPRD Kulon Progo pihaknya tidak mau tahu lagi cawe-cawe (ikut-ikut, red) namun yang pasti tidak akan membiarkan warga masyarakat dipersalahkan dan menjadi korban.
“Karena waktu dua tahun itu tidak pendek, masak sih hal-hal terkait ganti rugi dan kerusakan lingkungan termasuk lahan milik rakyat tidak pernah terpikirkan sama sekali. Ini lho yang sejak awal kita sampaikan, hati-hati, hati-hati,” ujarnya.
Akhid Nuryati mengatakan, sudah tidak ada waktu lagi ngolor-olor waktu, mestinya sekarang ini PT PP, BBWSO, Satker, dan komponen lain segera turun ke bawah ambil prakarsa untuk bersama warga mekalukan penghitungan kerugian dan ganti rugi yang dialami masyarakat. Itu saja !
Jika masih terus abai, dan molor, semua pihak akan rugi, dan negara ini akan mengalami kerugian karena kesombongan aparatur dan sikap sok cuek yang dilakukan oleh PT PP, ujarnya mengakhiri.
Artikel Terkait
Wanita dan Karir: Memahami Motivasi dan Harapan Mereka
Apa yang Dipikirkan Wanita Setelah Menyelesaikan Pendidikan Tinggi?
Bagaimana Wanita Mengatasi Sakit Perut Saat Datang Bulan?