Ada Duit Rp100 Triliun di Rekening Brigadir Josua Hutabarat Pada Salah satu Rekeningnya, Waauuuw !

Jakarta, Cakrawala.co- Mau tahu berapa isi rekening Almarhum Brigadir Josua Hutabarat (Brigadir Josua) ? Rp 100 triliun !!

Simak wawancara Irma Hutabarat di kanal Irma Hutabarat Chanel dengan Glen Tumbeleka dari Lembaga Misi Reklasiring Republik Indonesia ( LMRRI).

Pasti semua orang terngaga ! Tak disangka tak dinyana, Brigadir Josua ternyata memiliki timbunan uang yang bejibun.

Ia ternyata polisi terkaya di Indonesia, bahkan mungkin polisi terkaya di dunia. Dengan pangkat Brigadir Polisi, tetapi timbunan uangnya di BNI di satu rekening saja isinya Rp 100 triliun.

Mungkinkah itu ? Sangat mungkit, dan data bank tidak bisa disangkal, bahkan PPATK mengerti adanya aliran dana sebanyak ini secara bertahap ke rekening seorang polisi berpangkat brigadir.

“Tidak bisa disangkal lagi, karena ada surat pemberhentian transaksi sementara, yakni 5 hari yang dikeluarkan oleh BNI Cabang Cibinong, yang ditujukan kepada keluarga Brigadir Josua, atas perintah PPATK,” kata Glen Tumbeleka, dari Lembaga Misi Reklasiring Republik Indonesia ( LMRRI ) di you tube Irma Hutabarat Chanel.

Glen Tumbeleka, mengatakan , surat pemberitahuan pemberhentian transaksi sementara yang dikeluarkan BNI Cabang Cibinong, itu bukti bahwa ada transaksi di sana, rekening aktif serta ada duitnya.

“Kalau tidak ada duitnya, pasti tidak diterbitkan surat pemberhentian transaksi. Pemberhentian transaksi hanya lima hari, tanggal 18 – 23 November 2022. Artinya setelah itu normal kembali, bisa digunakan untuk transaksi,”jelasnya.

Tetapi ini membuat siapa saja pasti berfikir, pemilik rekening sudah meninggal tetapi transaksi masih aktif. Yakni ada uang keluar dan uang masuk.

Surat dari BNI itu resmi, bukan abal-abal karena dikirim ke keluarga Brigadir Joshua di dan diketahui oleh PPATK.

Surat ditandatangani oleh Anita Amalia Dwi Agustin, Kepala PNC Bank BNI Cabang Cibinong, bukan oleh Kepala Cabang BNI Cibong.

“Kenapa hanya ditandatangani oleh Kepala PNC Bank BNI, bukan Kepala Cabang, ini nggak tahu kenapa. Tetapi yang aneh, orang ini pernah menjadi sanksi dalam persidangan dan pangkatnya berbeda. Di persidangan ia mengaku sebagai Customer Service Layanan Luar Negeri,” katanya menjelaskan.

Adakah Customer Service Layanan Luar Negeri berkaitan dengan PPATK, nah itu persoalan tersendiri yang harus mendapat penjelasan baik dari  PPATK maupun Bank BNI Cabang Cibinong, lanjut Glen Tumbeleka kepada Irma Hutabarat.