Bali, Cakrawala.co – Evakuasi 350 penumpang dan 22 kru Kapal Mutiara Timur I, yang terbakar di perairan Bunutan, Bali, Rabu ( 16/11) sore tidak banyak disorot media.
Proses evakuasi ratusan penumpang itu, berkejaran dengan dampak kebakaran dan ledakan dibagian buritan kapal.
Siapa yang berperan dalam aksi kemanusiaan di tengah laut ? Nelayan sekitar yang sejak awal membantu, kemudian ratusan TNI Angkatan Laut, dengan kapal-kapal besarnya, menjadi bagian tak terelakkan.
Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono lah yang saat itu langsung memerintahkan Pangkoarmada II Laksda TNI TSNB Hutabarat selaku Dansatgasla PAM VVIP Presidensi G20, mengambil prakarsa segera.
Maka dikirimlah KRI Sultan Hasanudin -366 dan KRI RE Martadinata-311 untukmerapat memebrikan bantuan Kapal Angkatan Laut Kadet 06 dan Kadet 07, yang sudah berada di lokasi beberapa saat sebelumnya.
"TNI AL yang melaksanakan Pengamanan Laut meng-cover seluruh perairan Bali, untuk merespon segala kedaruratan yang utamanya mengarah pada gangguan terhadap pelaksanaan Presidensi KTT G20, dan ini adalah salah satu keberhasilan tindakan dari Satgas yang cepat dalam merespon terjadinya musibah terbakarnya KM. Mutiara 01 di selat Bali ini," ujar Yudo Margono.
Diketahui, Kapal penumpang yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran Atosim Lampung Pelayaran (ALP) terbakar dalam pelayaran dari Ketapang, Banyuwangi menuju Lembar, Mataram,Nusa Tenggara Barat.
Aksi penyelamatan yang dilakukan para prajurit TNI AL, ini seperti sebuah kebetulan, karena saat itu Kal Kadet 06 tengah melintas membawa Taruna AAL Tingkat 4 untuk Lattek Jalayudha, lintas laut menuju Banyuwangi.
Maka tanpa ragu, KAL 06 bergerak membawa seluruh taruna, melakukan penyelamatan penumpang kapal KM Mutiara Timur I, dibantu nelayan sekitar.
Artikel Terkait
Beri Pelatihan, Wali Kota Madiun Minta Pelaku UMKM Ikuti Perubahan Dengan Berinovasi
BPOM Minta Masyarakat Menjadi Pengguna Obat yang Cerdas
SMRC: Ganjar Dicalonkan Golkar Bisa Ubah Peta Politik Partai