Catatan Deny Hendrawati: Perlu Dikembangan Model Bisnis Keuangan Syariah (3)

- Sabtu, 3 September 2022 | 08:02 WIB
Deny Hendrawati
Deny Hendrawati

 

Catatan Deny Hendrawati (3)

Perlu Dikembangan Model Bisnis Keuangan Syariah

  Sebagai mantan pelaku perbankan Syariah, Deny Hendrawati menyampaikan sejumlah catatan terkait dengan Pengembangan Keuangan Syariah, agar kedepan mampu mengatasi persoalan eknomi nasional, dan mewujudkan keadilan. Catatan itu adalah sebagai berikut:
  • RUU Ekonomi Syariah dapat mengatasi isu lama yang selama ini hanya sekadar jadi bahan diskusi dan keluhan, yakni soal model bisnis, teknologi informasi, sumber daya manusia dan literasi atau edukasi kepada masyarakat.
  • Soal model bisnis, pernah ada satu kajian di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tazkia. Lembaga pendidikan ini patut dicontoh dalam mengembangkan model bisnis dari hasil penelitian yang dilakukan, telah dirilis 10 model bisnis berdasarkan pilihan akad, yakni Mudharabah Muqayyadah, Musyarakah, Ijarah dan Murabahah. Salah satu contohnya adalah model bisnis One to one, Many to One, One to Many Mudharabah Muqayyadah, di mana Shahibul maal akan menempatkan dana kepada Bank Syariah yang dalam hal ini menjadi Mudharib. Dalam model ini akan dilakukan pembagian keuntungan dan kerugian (profit and loss sharing), tidak adanya penjaminan modal dan tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo.
Kedepan harus banyak kajian model STIE Tazkia untuk banyak produk yang belum tersentuh, misalnya di bidang pertanian dan kelautan. Model bisnis juga diintegrasikan dengan masalah fiskal dan akuntansi yang selama ini menjadi penghambat penyaluran pembiayaan karena alasan tak ada aturan mainnya.
  • Bidang teknologi informasi atau IT (Information technologi). Dalam era digital saat ini, siapapun yang tidak adaptif dengan digitalisasi bisnis dan keuangan pasti akan tertinggal. Hal yang sama juga pada bisnis UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). Banyak usaha produk UMKM berupa makanan, fesyen dan produk kreatif, dijual melalui online dan banyak market place sebagai pasar digital. Saat ini saja untuk sekadar pinjam uang, cukup klik beberapa kali kita dapat mengakses pinjaman online. Meski belakangan ada masalah, tetapi model penyaluran pinjaman untuk segala kebutuhan, tak lagi perlu ada aset yang dijaminkan. Model ini memang masih ada bunga yang sangat rendah, Namun namanya bunga atau interest, seberapapun adalah tetap bunga. Maka pinjaman digital model syariah semestinya juga perlu mendapat perhatian.
Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah tahun 2021 mencatat hingga Oktober 2021, transaksi produk halal ditopang oleh produk fesyen dengan pangsa pasar mencapai 91,93% dari total nominal transaksi melalui e-commerce. Jumlah transaksi tersebut meningkat 5,30% dibandingkan tahun 2020. Kondisi ini mengindikasikan bahwa penjualan produk fesyen muslim secara online mengalami perkembangan yang jauh lebih pesat dibandingkan dengan penjualan secara offline. Fakta lain menunjukkan sebagian anak muda kita sudah mulai berbisnis dengan modal hand phone android. Kelihatannya hanya rebahan di kamar, ternyata mereka sedang berbisnis. Kaum rebahan ini mampu menghasilkan dolar maupun uang crypto yang dapat ditukar dengan dolar. Mereka ini menyiapkan diri menghadapi era Blockchain, yaitu era dimana sistem penyimpanan atau bank data digital yang isinya tidak menjadi milik entitas mana pun. Berbagai macam blok data tersebut terhubung secara aman dan terikat satu dengan lainnya menggunakan prinsip kriptografi. Hanya orang yang melek digital sajalah yang dapat memanfaatkan data ini untuk keperluan bisnisnya. Jadi siapa yang memiliki data itulah yang akan menjadi pemain dan memenangkan bisnis. Yang menarik adalah contoh yang dilaporkan Bank Indonesia (Laporan Ekonomi dan Keuangan Syariah). Dalam konteks industri makanan halal, penerapan digitalisasi tidak hanya diperlukan untuk meningkatkan kapasitas dan efisensi operasional, tetapi juga untuk memberikan jaminan kehalalan produk secara end-to-end, mulai dari asal bahan baku hingga menjadi produk akhir yang siap disantap (from farm to fork). Sejumlah titik kritis kehalalan di sepanjang rantai nilai produksi perlu untuk dikendalikan secara akurat dan cepat lewat penerapan teknologi digital. Salah satu teknologi yang dapat digunakan dalam industri makanan halal untuk memberikan kemampuan traceability adalah teknologi halal blockchain, yang dapat memberikan informasi secara cepat dan akurat di setiap rantai nilai produksi mulai dari produksi, handling dan distribusi. Gambar ini memberikan contoh penerapan teknologi halal blockchain untuk industri peternakan ayam yang mampu mengintegrasikan ekosistem dan rantai nilai mulai dari penyediaan pakan, bibit, breeding, rumah potong, distribusi hingga konsumen akhir.
  • Masalah literasi dan edukasi tidak hanya kepada pelaku UMKM tetapi juga kepada masyarakat luas, karena begitu luasnya sektor keuangan syariah yang tidak hanya masalah konsep tetapi juga teknis operasionalnya. Bahkan dalam perjalanannya juga banyak variasi model bisnis yang harus juga dicermati dengan konsep syariah. Lembaga pengawas keuangan syariah memiliki peran penting untuk bidang bisnis syariah.
  • Edukasi juga harus dimulai dari lembaga pendidikan. Masuknya kurikulum ekonomi syariah, tidak hanya pada pendidikan tinggi yang mengambil jurusan ekonomi syariah, melainkan pada sekolah menengah. Seperti pada hukum fiqih muamalat, sudah ada sejak dahulu kala diberikan di Madrasah Tsanawiyah. Mengapa tidak juga model keuangan syariah diajarkan di sekolah menengah?
Akhirnya kita berharap bahwa RUU Keuangan Syariah dapat segera dibahas untuk menyongsong era baru keuangan yang lebih adil dan memperkuat ketahanan nasional. Model keuangan yang mampu menggerakkan setiap insan, kelompok dan korporasi sesuai dengan porsinya, tanpa saling berebut kue pasar dan saling memakan serta menjatuhkan. Setiap orang memiliki rizkinya masing-masing sesuai dengan apa yang diusahakan. Al-Qur’an jelas menyatakan: dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya (QS. An- Najm (53) ayat 39). Makanya berlombalah dalam kebaikan, untuk meningkatkan kualitas kehidupan di bumi. (Habis)**

Editor: Dewan Redaksi

Tags

Terkini

X