BUKITTINGGI, Cakrawala.co - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melaksanakan silaturahmi daerah (Silatda) di Balai Sidang Hatta, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat 19 Agustus 2022. Digelarnya kegiatan tersebut bertujuan menguatkan peran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumbar dalam mengaktualisasi Pancasila sebagai filosofi bangsa Indonesia. Wakil Kepala BPIP Karjono menyebutkan, kami mengapresiasi penguatan peran Forkopimda provinsi dan kabupaten/kota, para pengambil kebijakan dalam aktualisasi Pancasila dan UUD 1945 serta merawat NKRI dalam naungan semboyan berbangsa dan bernegara Bhinneka Tunggal Ika, ujarnya. Karjono juga menyampaikan turut bangga karena Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2022 tentang Provinsi Sumatera Barat telah disahkan. "Provinsi Sumatera Barat memiliki karakteristik kewilayahan yang strategis, memiliki potensi dalam sektor kelautan, perikanan, pariwisata dan perdagangan," sambungnya. Dikatakan juga oleh Karjono, dirinya menilai adat Minangkabau dengan falsafah adat basandi syara, syara basandi kitabullah berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Kita ketahui, Kota Bukittinggi memiliki sejarah perjuangan yang penting secara nasional. Tercatat dalam sejarah Bukittinggi pernah menjadi pusat pergerakan dan perjuangan nasional sebelum dan setelah kemerdekaan Indonesia", tukasnya. Menurut Karjono, tidak hanya keindahan alam, tetapi di Sumbar juga terdapat tradisi budaya yang memberikan nuansa kekayaan dan tradisi yang cukup beragam berbasiskan sistem kekerabatan matrinial. Budaya Minangkabau secara konseptual merupakan budaya terbuka, dialogis, demokratis, egaliter serta cosmopolitan, paparnya. "Inilah yang kemudian melahirkan tokoh pemikir, pemersatu, sastrawan, seniman dan budayawan dengan karakter yang juga beragam," imbuhnya. Selain itu, Karjono menilai masyarakat Minangkabau terkenal sebagai perantau yang tangguh dan berkiprah di berbagai bidang kehidupan. "Karena tradisi merantau inilah orang Minangkabau memiliki kemampuan modal sosial untuk bisa berinteraksi dengan berbagai suku bangsa di nusantara", ujarnya. Karjono juga mengaku pemikiran yang muncul dari Minangkabau telah memberikan sumbangsih yang besar dalam membentuk konstruksi NKRI. Deputi Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP, Ir Prakoso mengatakan Silatda bertujuan untuk mencapai peningkatan aktualisasi Pancasila yang dibangun melalui gotong royong dan sinergi antara BPIP dengan unsur kelembagaan di Provinsi Sumatera Barat. "Saya berharap pada forum Silatda ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh pimpinan daerah, para tokoh budaya, adat dan komunitas yang selama ini telah melakukan pembinaan dan pewarisan nilai nilai Pancasila," ujar Prakoso. Silatda wilayah Sumbar melibatkan beberapa unsur-unsur kelembagaan, baik pemerintah daerah, para pendidik atau guru PPKN dan Babinsa di Sumatera Barat untuk ikut andil dalam mempelopori pembumian dan pengaktualisasian nilai-nilai Pancasila di Tanah Minangkabau. Acara Silatda dilanjutkan dengan Dialog Kebangsaan dan Narasi Pancasila dengan menghadirkan beberapa narasumber, seperti JJ Rizal, Prof Sardono W Kusumo, Prof Tommy F Awuy, dan Herry Hendrayana Harris. Untuk perwakilan Pemerintah Kota Bukittinggi sendiri, kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Camat dan Lurah se kota Bukittinggi. (**)