• Rabu, 27 September 2023

BP2MI Mendirikan Lounge, Help Desk dan Fast Track di YIA Bantu Pekerja Migran Indonesia

- Kamis, 1 Juni 2023 | 20:34 WIB
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meresmikan fasilitas VVIP bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Bandara YIA, Kamis (1/6/2023). (Santoso)
Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meresmikan fasilitas VVIP bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Bandara YIA, Kamis (1/6/2023). (Santoso)

YOGYAKARTA,CAKRAWALA.CO- Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) meresmikan fasilitas VVIP bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Bandara YIA, Kamis (1/6/2023). Kini, pekerja migran yang merupakan penyumbang devisa negara bisa mendapatkan layanan kelas satu di bandara ketika hendak terbang atau kembali dari bekerja di luar negeri.
Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi, mengatakan fasilitas VVIP di Bandara YIA menjadi yang ketujuh diluncurkan setelah Kualanamu, Sukarno Hatta, Ahmad Yani, Juanda, Ngurah Rai dan Lombok NTB. Semangat yang diusung bahwa pekerja migran Indonesia harus mendapat hak yang sama dengan pekerja lainnya dalam bentuk kehadiran pemerintah untuk melindungi dan melayani mulai keberangkatan sampai pulang kembali di Indonesia.

Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi, mengatakan fasilitas VVIP di Bandara YIA menjadi yang ketujuh diluncurkan setelah Kualanamu, Sukarno Hatta, Ahmad Yani, Juanda, Ngurah Rai dan Lombok NTB. Semangat yang diusung bahwa pekerja migran Indonesia harus mendapat hak yang sama dengan pekerja lainnya dalam bentuk kehadiran pemerintah untuk melindungi dan melayani mulai keberangkatan sampai pulang kembali di Indonesia.

 "Fasilitas ini satu diantara tujuh yang telah dilaunching sebelumnya yakni. Ada lounge, help desk dan fast track untuk para pekerja migran Indonesia. Fast track ini biasanya digunakan untuk duta besar, tamu kenegaraan, diplomatik atau menteri, tapi sekarang bisa digunakan pekerja migran Indonesia," ungkapnya usai peresmian di area kedatangan Bandara YIA.

 Tiga tahun terakhir dari data BP2MI, terdapat 96 ribu pekerja migran Indonesia yang pulang ke tanah air dalam kondisi terkendala. Dahulu mereka pergi dengan prosedural yang tidak tepat, di mana mereka bukanlah pihak salah namun seluruhnya merupakan tanggung jawab negara.

"1.926 pekerja migran hingga bulan ini (Mei) pulang dalam kondisi meninggal dunia. Ini adalah warisan dari pekerja migran yang berangkat 5-10 tahun lalu dengan situasi non prosedural. Mereka berangkat dari calo, mafia dan bandar. Mafia punya uang besar datang ke desa mengiming-imingi warga keluar negeri dengan gaji besar, syarat mudah tanpa prosedur dan dokumen. Akibatnya menjadi korban, diperdagangkan tanpa perlindungan. Pulang tanpa uang apapun bahkan sampai meninggal dunia," sambung dia.

Situasi ini masih diperparah lagi dengan eksploitasi yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab ketika para PMI pulang ke tanah air melalui bandara-bandara internasional. Alhasil, pekerja migran banyak yang mengalami kerugian dan bahkan habis uangnya akibat dimanfaatkan sesama warga Indonesia.

"Dulu pekerja migran pulang dieksploitasi oknum dengan menukar valuta asing dengan harga rendah. Lalu juga bisnis mobil, dengan ongkos selangit. Di tengah jalan kalau tak mau tambah ongkos diturunkan. Presiden melihat tak lagi rela warga kita memperdaya sesama warga sendiri. Maka itu ada tiga layanan yakni lounge agar tidak kleleran dapat tempat nyaman sambil menunggu pesawat. Ada help desk dan fast track atau jalur cepat yang dulu bisa diakses tamu-tamu kenegaraan. Kita perlakukan pekerja migran sebagai very very important person," tegasnya.

Pekerja Migran Indonesia sendiri menjadi penyumbang devisa negara hingga Rp 159,6 trilyun setiap tahun. Jumlah ini menjadi nomor dua setelah sektor migas Rp 170 trilyun.

"Kalau dilihat, pekerja kita di Korea yang bekerja di pabrik dan perikanan mendapat penghasilan Rp 20-25 juta perbukan. Tukang las digaji Rp 25-30 juta. Jerman butuh banyak perawat dengan gaji Rp 35-42 juta. Kita harus tangkap peluang yang ada ini di saat negara kita belum bisa menciptakan lapangan kerja secara penuh," tandasnya.

Sementara, R Bambang Triyono, PGS General Manajer Angkasapura I Bandara YIA, menambahkan adanya jalur khusus keimigrasian dengan layanan VVIP ini menjadi semangat positif memberikan layanan terbaik bagi pahlawan devisa negara. Pihaknya turut berkomitmen memberikan perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia terutama ketika berada di bandara.

 "Layanan lounge dan jalur cepat keimigrasian ini bisa membantu pekerja mirgan kita untuk mendapatkan layanan terbaik. Harapannya akan banyak pekerja migran yang memilih bandara YIA sebagai entry point. Bagaimanapun mereka adalah penyumbang devisa negara yanf harus mendapat perlindungan," pungkasnya. ( Sts)

Editor: Santoso.

Tags

Terkini

Puan Sampaikan Selamat Buat Kaesang Jadi Ketum PSI

Rabu, 27 September 2023 | 09:10 WIB

STIK Gelar Lomba Karya Tulis Ilmiah Berhadiah 75 juta

Sabtu, 16 September 2023 | 14:05 WIB

Detil Buku

Kamis, 14 September 2023 | 11:46 WIB

Buku Pedoman Pembuatan Akta-Akta

Kamis, 14 September 2023 | 07:26 WIB
X