JAKARTA, CAKRAWALA.CO,- Nasib menteri yang satu ini mengalami masalah bertubi-tubi. Rumah tangganya tidak beres, partai tempatnya berkhidmat di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga sudah memecatnya sebagai Ketua Umum beberapa bulan sebelumnya.
Dialah Suharso Monoarfa, menteri Perencanaan Pembangunan Nasional sekaligus sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional di Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Talak cerai yang diajukan Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa dikabulkan di tingkat pertama dan banding. Atas hal itu, istri Nurhayati mengajukan kasasi.
Putusan Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Jakarta yang dilansir website Mahkamah Agung (MA), Kamis (16/3/2023) menyatakan gugatan cerai Suharso Monoarfa terhadap Nurhayati dikabulkan. Artinya telah terjadi talak cerai yang diajukan Soeharso Monoarfa.
Istri Tak Terima Diceraikan, lalu mengajukan banding. Di Pengadilan Tinggi mengukuhkan keputusan Pengadilan tingat pertama.
PTA Jakarta juga menjatuhkan:
1. Membebankan kepada Suharso untuk memberikan nafkah iddah selama 3 bulan Rp 105 juta.
2. Membebankan kepada Suharso untuk memberikan mut,'ah berupa uang sejumlah Rp 250 juta.
Atas putuasan itu, Nurhayati yang kini juga anggota DPR itu mengajukan kasasi.
Perkara itu mengantongi nomor 240 K/AG/2023. MA belum memutus perkara itu.
Sebelumnya, Suharso Monoarfa resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan digantikan oleh Pelaksana tugas Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono untuk masa bakti 2020-2025.
Keputusan ini diambil atas arahan Mahkamah Partai atas usulan tiga majelis, yakni Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan, dan Majelis Kehormatan.
Konflik di tubuh PPP sebagai buntut dari pernyataan Suharso Monoarfa soal amplop untuk kiai sehingga memicu kontroversi dan munculnya dorongan agar melakukan konsolidasi partai segera, hingga terjadilah pemecatan. ***
