JAKARTA, CAKRAWALA.CO,- Pertemuan kedua antara Surya Paloh dengan Luhut Binsar Panjaitan menuai tafsir beragam. Meski tidak jelas, namun dalam konteks demokrasi orang dapat meraba apa pesan yang disampaikan.
Seperti diketahui, Surya Paloh adalah Ketua Umum Partai NasDem dan saat ini ada tiga kadernya di Kabinet Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, yakni Menkkominfo Johnny G Plate, Menteri KLH Siti Nurbaya dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Di sisi lain, menjelang berakhirnya pemerintahan Presiden Jokowi, Surya Paloh mencalonkan Anies Baswedan jadi bakal Calon Presiden.
Menurut pengamat politik Jamiludin Ritonga, ini merupakan pertemuan banyak makna, ada yang menganggap dukungan kepada Anies dan lainnya. “Tapi saya melihat ini tidak ada kaitannya dengan itu," ujar Jamilludin.
Menurutnya, pertemuan dua tokoh itu untuk membicarakan mengenai posisi menteri Nasdem di Kabinet Indonesia Maju. Pembicaraan itu tidak lepas dari sikap politik NasDem yang mengusung Anies sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
Jamilludin menilai Surya Paloh diberikan dua opsi. Pertama, mempertahankan tiga menterinya dalam kabinet atau meninggalkan Anies di tengah jalan.
Seperti sikapnya selama ini, Surya Paloh memegang komitmen menduking Jokowi sampai akhir. Bahwa setelah berakhir cabinet cari jalan baru, adalah soal demokrasi yang bebas menentukan jalannya sendiri.
Kalaupun ada dua opsi, kata Jamiludin Ritonga, Surya Paloh tetap bersikukuh mendukung Anies meski konsekuensinya mengarah pada reshuffle tiga menteri dari NasDem.
Sementara itu refly Harun dalam tayangan You Tube-nya menilai adanya maksud dibalik pertemuan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dengan Ketua Umum Partai Nasipnal Demokrat (NasDem) Surya Paloh.
Refly menduga bahwa pertemuan itu membahas permasalahan bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Luhut dinilai tengah berupaya melobi Surya Paloh Cs agar tak jadi mencalonkan Anies di kontestasi Pemilihan Preisden (Pilpres) 2024.
Refly menduga, Istana menawarkan dua opsi buat Paloh, yakni mundur dari pencapresan Anies atau menterinya yang kena depak dari Kabinet Indonesia Maju.
"NasDem adalah satu-satunya partai yang masih 'mungkin dilobi' oleh kekuasaan Istana agar meninggalkan Anies Baswedan," ujarnya dalam kanal YouTube Refly Harun, dikutip Konten Jatim pada Kamis (16/3/2023).