YOGYAKARTA,CAKRAWALA.CO-Hari Lingkungan Hidup (HLH) Sedunia atau World Environment Day diperingati setiap tanggal 5 Juni, dimulai sejak tahun 1972 ketika Majelis Umum PBB menetapkan 5 Juni sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada saat Konferensi Stockholm. pada tahun 2023 ini mengusung tema Beat Plastic Pollution, yakni seruan untuk bertindak guna menangani sampah plastik dan mencari solusi terkait polusi plastik.
Polusi sampah plastik menjadi permasalahan yang cukup pelik, terutama pergerakan sampah dari daratan yang terbawa aliran sungai dan bermuara ke pesisir dan laut. World Economic Forum (WEF) mengatakan, ada sekitar 150 juta ton sampah plastik berada di perairan dunia. Pertumbuhannya pun tak kalah hebat, mencapai 8 juta ton per tahunnya.
International Coastal Cleanup (ICC) merilis, pada 2019 sebanyak 97.457.984 jenis sampah dengan berat total 10.584.041 kilogram ditemukan di laut. Sembilan dari 10 jenis sampah terbanyak yang mereka temukan berasal dari bahan plastik, seperti sedotan dan pengaduk, alat makan plastik, botol minum plastik, gelas plastik, dan kantong. Polusi sampah plastic ini mengancam ekosistem dan biota laut yang berada di dalamnya.
Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2023 kali ini diselenggarakan oleh Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa KLHK. Acara dipusatkan di Pantai Baros Kabupaten Bantul, Yogyakarta dengan melibatkan DLHK Provinsi DIY, DLH Kab./Kota di DIY, UPT KLHK di DIY dan Pramuka Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru DIY, dengan kegiatan bersih pantai dan hutan Mangrove serta penanaman pohon Mangrove/
Ratusan warga dan pramuka dibawah koordinasi Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa secara bersama membersihkan pantai baros dan hutan Mangrive yang di penuhi sampah plastik.
Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kementerian LHK, Abdul Muin mengatakan kegiatan bersih pantai (Coastal Clean Up) dilakukan di sepanjang pantai Baros. Pengumpulan sampah dibatasi pada jenis anorganik khususnya plastic, logam, kaca serta sampah yang masih memiliki nilai ekonomi. Sampah hasil CCU akan ditimbang dan disampaikan ke TPS3R terdekat atau pengepul, sehingga bisa meningkatkan nilai ekonomi sampah tersebut. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya edukasi kepada masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah dan menyelesaikan penanganan sampah sedekat mungkin dari sumbernya.
" Dengan mengurangi penggunaan sampah plastic itu berarti ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian bumi kita, sesuai dengan tema peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2023 ini," ungkap Abdul Muin disela - sela bersih sampah di Pantai Baros ( Kamis ( 8//2023).
Selain itu menurut Abdul Muin, kegiatan ini merupakan salah satu penerapan program penanganan sampah laut. Pemerintah sudah sejak lama dalam mengupayakan penanganan sampah laut. Melalui Perpres 83 tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut, pemerintah telah berupaya untuk menyusun strategi, program, dan kegiatan yang sinergis, terukur, dan terarah untuk mengurangi jumlah sampah di laut, terutama sampah plastik, dalam bentuk Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut Tahun 2018-2025.
" Hal ini sejalan dengan proyeksi perumusan rancangan perjanjian global terkait penanganan sampah laut plastic yang akan mengikat secara hukum kepada setiap negara. Dimana dalam perjanjian tersebut diharapkan akan mengakomodir beragam alternatif solusi yang bisa ditempuh untuk menyelesaikan masalah plastik dari siklusnya," ujarnya.
Selain melakukan bersih Pantai, dilakukan pula penanaman 200 pohon Mangrove di kawasan Pantai baros. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Kementerian LHK, Abdul Muin mengatakan penanaman mangrove diharapkan dapat meningkatkan fungsi ekosistem mangrove untuk menyerap polusi dan sampah yang terbawa aliran sungai sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke perairan selatan Jawa. ( Sts)