GRESIK, CAKRAWALA.CO - Sate lalat, ya itulah nama Sate yang selalu menjadi primadona warga di Gresik Jawa Timur. Namun jangan salah, Sate lalat bukan berarti daging lalat yang dibuat Sate, melainkan karena ukuran potongan daging kambing yang di Sate sangat kecil hingga menyerupai ukuran lalat, hingga warga pun menamainya dengan Sate Lalat.
Warung Sate lalat yang paling terkenal di Gresik adalah Sate lalat milik Nur Yanto yang berjualan di Alun-alun kecamatan Sidayu. Warung tersebut hanya buka di malam hari mulai pukul 6 petang hingga satenya habis sekitar jam 10 malam. Bahkan setiap hari Yanto menghabiskan 1 ekor kambing muda.
Sekilas, Sate lalat Nur Yanto tak jauh berbeda denga Sate kambing pada umumnya, termasuk bumbunya berupa bawang merah, kacang dan kecap. Bedanya, Sate lalat tersebut berbahan daging kambing muda yang masih berumur 10 bulan. Dengan umur kambing yang masih cukup muda tersebut membuat rasanya sangat berbeda dibanding Sate kambing biasa.
Sate lalat kambing muda milik Nur Yanto. Foto (Mohammad Zaini/cakrawala.co)Menurut Nur Yanto, ukuran daging Sate yang kecil ini sebenarnya bertujuan agar harganya lebih murah dan mudah terjangkau. Buktinya, harga 1 tusuk Sate hanya Rp. 1.000. Biasanya Nur Yanto menjual satu porsi berisi 25 tusuk Sate seharga Rp 25 ribu. Apalagi Nur Yanto juga menyediakan nasi gratis bagi yang ingin menikmati Sate lalatnya di warung.
Setiap malam, warung Nur Yanto ini tak pernah sepi pengunjung. Bahkan, daging 1 ekor kambing bisa habis dalam waktu 4 sampai 5 jam. “Setiap hari, 1 ekor kambing dipastikan habis”, ujarnya, Minggu (9/7/2017.)
Para penikmat Sate lalat ini berasal dari berbagai kota di sekitar Gresik seperti Lamongan, Tuban dan Surabaya. Bahkan mereka meyakini daging kambing muda bisa menambah vitalitas. Apalagi, para pelanggan bisa meminta Nur Yanto menambah bagian daging kambing tertentu seperti alat kelamin kambing serta bagian dalam daging yang selama ini dikenal bisa meningkatkan vitalitas.**** ZEN
