• Jumat, 22 September 2023

Jajanan Jadul Kue Leker Pak Maskan Lamongan, Bunyi Kresse Saat Digigit

- Rabu, 3 Mei 2023 | 10:46 WIB
Kue leker Pak Maskan Lamongan. (Foto: Zen/cakrawala.co)n
Kue leker Pak Maskan Lamongan. (Foto: Zen/cakrawala.co)n

CAKRAWALA.CO - Kue leker adalah salah satu jajanan jadul (jaman dulu) yang hingga kini masih eksis di Lamongan, Jawa Timur. Kue leker punya punggiran kering, bunyi kresss saat digigit. Sedangkan tengahnya agak lembek karena ada potongan pisang.

Sebutan leker untuk kue panggang itu berasal dari bahasa Belanda, yaitu lekker. Artinya enak. Pasalnya, usai memakan jajanan terucap kata leker, akhirnya kue ini dinamai leker.

OtakBaca Juga: Otak-Otak Bandeng Tanpa Duri, Oleh-Oleh Mudik Khas Gresik

Tidak mudah untuk mendapatkan jajanan lawas ini. Biasanya, kue leker yang dijajakan dengan gerobak itu biasa ditemui di perkotaan. Tapi, pedagangnya tidak banyak.

Salah satu yang masih eksis hingga kini adalah kue leker Pak Maskan. Lokasinya di seberang jalan Alun-alun Lamongan.

Gerobok Pak Maskan ada di pojokan perempatan Jalan Lamongrejo-Ahmad Yani, diapit dua gedung tinggi, RS Citra Medika dan MUI Lamongan. Ia buka mulai pukul 08.00 sampai 15.00 WIB. Kecuali hari Minggu atau ada acara di alun-alun, Pak Maskan jualan lebih pagi.

Pak Maskan memasak kue leker masih dengan cara tradisional. Adonan dibuat dari campuran telur, tepung terigu, dan gula. Adonan dituang di atas wajan kecil. Uniknya, ia masih mempertahankan proses memasak pakai arang. Wajan yang dipakainya dari bahan tanah liat.

Tangan Pak Maskan begitu cekatan. Adonan tepung dituangkan ke wajan dan dibentuk lingkaran. Begitu agak matang, potongan buah pisang ditaruh di atasnya. Kemudian ditaburi gula dan meses cokelat. Setelah itu, adonan dilipat dan siap disajikan.

"Saya tetap bertahan dengan rasa pisang saja. Meskipun kue leker ada yang macam-macam rasa, kayak nanas atau stroberi. Pembeli suka yang rasa asli atau  tradisional,. Ya rasa pisang ini," tutur Pak Maskan sambil tangannya terus bekerja menuangkan adonan leker ke wajan.

Ada satu lagi yang khas dari Kue Leker Pak Maskan ini. Untuk menambah aroma dan rasa legit yang beda, ia menambahkan beberapa butir cengkih. Tidak heran ketika sedang memanggang kue leker aromanya menyeruak hingga merangsang untuk buru-buru mencicipinya.

"Itu racikan warisan dari pak lik (paman) saya. Resep ini saya warisi dan saya pertahankan sampai sekarang," ungkap pria 49 tahun ini.

Warga Desa Moropelang, Kecamatan Babat, Lamongan ini sebelumnya ikut berjualan keliling dengan pamannya di Surabaya sejak1997. Setelah mahir, Pak Maskan buka usaha sendiri di Lamongan mulai 2001.

Sarana dan lokasi berjualan Pak Maskan yang sederhana. Namun, dagangannya laris manis. Pembeli hilir mudik. Bahkan, mereka rela antre. Pembeli mulai anak-anak, orang dewasa hingga orang tua.

Kebanyakan pelanggannya juga turun temurun. Begitu masa kecil dikenalkan orang tuanya, sampai dewasa mereka akan tetap setia untuk membeli kue leker Pas Maskan ini. Selama berjualan, ia sangat ramah kepada pelanggannya. Tak jarang ia menawarkan pembeli anak-anak yang antre untuk mencicipi. Agar si anak betah menunggu giliarannya.

"Macam-macam yang beli, ada orang biasa sampai yang mobilan," ujarnya.

Halaman:

Editor: Mohammad Zaini

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menu Unik Ayam Daun Pandan Banyak Diminati Wisatawan

Sabtu, 14 Januari 2023 | 23:04 WIB
X