Kulon Progo, Cakrawala.co – Sejumlah fasilitas di Kawasan Ekowisata Mangrove Wana Tirta, di Dusun Pasir Mendit, Desa Jangkaran, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY) hancur dan rusak parah, akibat tak terawat selama berlangsungnya pandemi covid-19 dua tahun terakhir. Padahal Ekowisata Wana Tirta ini merupakan satu-satunya kawasan edu wisata mangrove yang ada di pesisir selatan DIY. “ Kalau kawasan hutan mangrove lainnya kan sejak awal dikonsep murni wisata, artinya memang lebih mengedepankan ekonomi wisata, maka Ekowisata Mangrove Wana Tirta sejak awal memang ingin mengedukasi masyarakat tentang mangrove, sembari berwisata,” ujar Dr. Johan Danu Prasetya, S.Kel, M.Si , Ketua Tim Pengabdian Masyarakat LPPM UPN “ Veteran” Yogyakarta, usai melakukan pendataan kerusakan infrastruktur Wana Tirta, kemarin. Karena banyaknya kerusakan infrastruktur di kawasan ini seperti trek ( jalan jembatan ) menuju kawasan hutan mangrove dan bangunan yang berfungsi sebagai gudang, ruang-ruang edukasi, dan penelitian, maka UPN “Veteran”Yogyakarta, terdorong untuk sedikit demi sedikit melakukan perbaikan infrastruktur penunjang edu wisata. “Sekarang ini kami memang baru bisa membangun trek ( jalan jembatan, red) sekitar 50 meter. Semoga ada dukungan dari sejumlah pihak untuk memulihkan Ekowisata Wana Tirta. Kami akan segera kerjakan treknya sembari melakukan pembenahan dan perbaikan trek yang rusak karena lapuk serta rehabilitasi tumbuhan mangrorovenya setelah 2 tahun tak terjamah pengunjung akibat pandemi covid-19,” katanya kepada Cakrawala.co. Johan Danu Prasetyo menambahkan, Ekowisata Wana Tirta layak mendapatkan perhatian serius karena pengelola kawasan ini tetap konsisten mendedikasikan Wana Tirta sebagai edu wisata berbasis hutan mangrove. Hingga berbagai pihak terutama UPN “Veteran” Yogyakarta sangat berkepentingan dengan kawasan ini sebagai laboratorium mangrove. LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta sendiri sudah sejak tahun 2018 memberikan dukungan pada upaya pelestarian ekosistem mangrove melalui ekowisata mangrove Wana Tirta Kulon Progo. Menurut Johan Danu Prasetyo, Ekowisata Mangrove Wana Tirta dirintis tahun 2009, dan terus berkembang serta mendapat perhatian dari para pegiat lingkungan. “Akibat pandemi Covid -19, aktivitas wisata terpuruk tak terkecuali pada Ekowisata Mangrove Wana Tirtta. Penurunan jumlah pengunjung turun tajam, maka pemasukan bagi pengelola ekowisata juga menururn drastic. Hal itu mengakibatkan sarana dan prasarana ekowisata mangrove menjadi tidak terawat, karena memang tidak adanya biaya perawatan.” papar Johan danu Prasetyo. Melihat kondisi tersebut Tim Pengabdian Masyarakat LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta memberikan dukungan berupa perbaikan sarana dan prasarana yaitu mangrove trail dan sarana parkir pada Ekowisata Mangrove Wana Tirta. Ekowisata Mangrove Wana Tirta yang dikelola oleh Kelompok Pelestari Ekosistem Mangrove dan Pesisir Wana Tirta. Dengan harapan Ekowisata ini berlokasi di Dusun Pasir Mendit, Desa Jangkaran, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulonprogo, segera berfungsi secara maskimal. Johan Danu Prasetyo menambahkan, rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat ini telah dimulai sejak bulan Februari 2022, lalu. Tim pengabdian masyarakat LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta diketuai oleh Dr. Johan Danu Prasetya, S.Kel, M.Si dengan anggota tim Dian Hudawan, S.Si, M.Sc dan Berty Dwi Rahmawati., S.T., M.Sc, serta dibantu asisten mahasiswa, yaitu Fandika Agustiar, Muhammad Shaddan Harmawan, Eva Hestina Dewantari, dan Nurisa Sudarto. Tim ini melakukan pemetaan sarana dan prasarana atau fasilitas, penentuan titik lokasi perbaikan, perancangan desain perbaikan, pelaksanaan perbaikan fasilitas ekowisata. Selain itu, untuk memberikan kenyamanan para pengunjung ekowisata mangrove, tim juga memberikan dukungan berupa perbaikan sarana parkir kendaraan bagi pengunjung. “ Dukungan yang sedikit ini diharapkan dapat meningkatkan keberdayaan pengelola Ekowisata Mangrove Wana Tirta agar dapat segera bangkit kembali pasca pandemi Covid -19.” ujarnya. ( gon/Jgy 2)