Ngaji Online Ala Syarihub Digemari Masyarakat Indonesia Hingga Luar Negeri

- Rabu, 31 Agustus 2022 | 15:11 WIB
Ngaji Online
Ngaji Online

SIDOARJO, CAKRAWALA.CO - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia membuat banyak perubahan yang terjadi. Tak hanya berimbas pada pendidikan formal yang digelar secara daring namun juga non formal seperti mengaji. Penyesuaian inilah yang dilakukan oleh Syarihub sebagai penyedia layanan mengaji privat. Namun, siapa sangka, adaptasi menjadi ngaji online ini justru membuat Syarihub mendapat banyak klien. Sehingga meski pandemi kini udah mereda, jumlah siswa ngaji onlinenya terus mengalami peningkatan. "Alhamdulillah, sampai sekarang terus mengalami peningkatan. Selain itu, yang menjadi siswa ngaji online ini tak hanya anak-anak, namun juga remaja bahkan dewasa. Menurut mereka, ngaji online bisa membuatnya lebih khusyu' dan fokus," ujar Owner Syarihub, Evilita Adriani, Selasa 30 Agustus 2022. Tingginya peminat ngaji online dari Syarihub ini juga dikarenakan fleksibilitas jadwal mengaji yang disediakan. Jadwal mengaji bisa disesuaikan dengan kesibukan siswa. Selain itu, kompetensi para pengajar dari Syarihub tidak perlu diragukan lagi. Sebab, setiap pengajar memiliki sertifikat mengajar dari pesantren dan lembaga terkait. Selain itu, siswa juga bisa memilih berapa kali pertemuan dalam satu bulan. Syarihub menyediakan beragam paket bulanan. Mulai dari 4 kali pertemuan per bulan, hingga 20 kali pertemuan per bulan. Biaya yang dibanderol juga relatif terjangkau, mulai Rp 250.000 per bulan. Nantinya, proses mengaji akan dilaksanakan melalui platform digital seperti aplikasi zoom atau google meet. "Karena itu, banyak masyarakat yang tertarik dengan ngaji online. Tak hanya di Indonesia, namun juga sampai dari luar negeri seperti Amerika, Korea, dan Singapura. Jadi pengajar kami mengajar ngaji dengan menggunakan bahasa inggris," imbuhnya. Tak hanya membawa manfaat bagi masyarakat yang ingin belajar mengaji, ngaji online Syarihub juga memberi dampak positif untuk para guru ngaji di Indonesia. Hal ini memang menjadi semangat awal Syarihub yakni sebagai penghubung antara masyarakat yang ingin mengaji dan para guru ngaji. "Karena kami mendapat data bahwa sebanyak 60 persen masyarakat muslim di Indonesia belum bisa mengaji. Sedangkan ada banyak lulusan pondok pesantren yang memiliki kompetensi untuk menjadi pengajar mengaji. Jadi kami ingin menjembatani mereka," jelas Evilita. Syarihub menjadi salah satu bentuk ekonomi kreatif yang tumbuh di saat pandemi. Serta tetap bisa mempertahankan eksistensi usahanya meski pandemi sudah mulai mereda. Sebab, Syarihub tak hanya beradaptasi dengan kondisi, namun juga berhasil menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat. (Win)

Editor: Redaksi Jatim

Tags

Terkini

X