BLITAR CAKRAWALA.CO - wakil bupati blitar Rahmat Santoso menutup secara resmi Festival Kresnayana VIII di Amphiteater Penataran. Pagelaran kolosal dengan lakon berjudul 'War Strategy of Kresna' yang bertepatan dengan Hari Jadi kabupaten blitar ke-698 ini berlangsung megah dan meriah. 'War Strategy of Kresna' atau Strategi Perang Kresna melibatkan ratusan seniman dengan dukungan sponsor utama yakni, PT Unirama Duta Niaga. Tata panggung, musik hingga lighting mengundang decak kagum para undangan maupun masyarakat yang menyaksikannya secara langsung. "Alhamdullilah, Festival Kresnayana VIII berlangsung dengan megah dan meriah. Festival ini tidak hanya kebanggan masyarakat Blitar, tapi juga kebanggan Jawa Timur. Saya pribadi bangga bisa terlibat dalam ikut melestarikan seni budaya ini, " ujar Wabup Rahmat Santoso usai menutup Festival Kresnayana VIII, Sabtu (6/8/2022). Tak hanya bangga, Wabup Rahmat juga mengaku gembira dengan Festival Kresnayana VIII yang melibatkan masyarakat, terutama pedagang kecil untuk berjualan di sekitar lokasi Amphiteater Penataran. Pada Festival Kresnayana kali ini, Pemkab Blitar menyediakan puluhan stand untuk pedagang kaki lima. "Seni budaya kita lestarikan, wisata kita bangkitkan dan ekonomi rakyat juga harus kita gerakkan. Sinergi semacam ini harus kita pertahankan dan lanjutkan di even-even lain. Terima kasih kepada seniman, panitia dan juga para sponsor, " terang Rahmat Santoso. Festival Kresnayana VIII merupakan pagelaran yang mengangkat ketokohan Sri Kresna dalam membawa pesan perdamaian dunia dimana kisah Kresnayana ini ada pada relief Candi Penataran di Kecamatan Nglegok, kabupaten blitar. "Festival Kresnayana ini masuk top 10 Pentas Seni Budaya terbaik versi Disparbud Jatim, " ujar Wabup bangga. Lanjut dia, khusus Festival Kresnayana VIII berjudul "War Strategy of Kresna" berkisah tentang Perang Baratayudha, yakni pertempuran besar antara Pandawa dan Kurawa atas karma cinta, murka dan tahta. Namun hakekatnya kata Wabup Rahmat, Baratayudha hanya sekadar pintu surga bagi senopati yang bukan pecundang kematian. Baratayudha adalah muara penyesalan berkepanjangan bahwa kedamaian hanya petaka. Sosok yang bisa menyelamatkan kedamaian dunia itu adalah Kresna dengan strategi mengatur kemenangan Pandawa. "Banyak pesan yang bisa kita petik dari kisah Perang Baratayudha ini. Kisah pertempuran nafsu buruk dan nafsu baik. Setiap orang harus mampu memenangkan nafsu baik untuk mendapatkan kebahagiaan abadi," tutup Wabup Rahmat. Hadir dalam acara ini Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek RI, Direktorat Pengembangan Dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbudristek RI selaku sutradara, Irwan Riyadi, S.Sn, Forkopimda, Sekda kabupaten blitar, Pimpinan DPRD dan anggota Komisi IV DPRD kabupaten blitar, Ketua Dekranasda kabupaten blitar, Ketua Paguyuban Blitar Raya di Jakarta. Hadir pula Ketua TP2ID, Kepala Dinas yang membidangi Kebudayaan Kabupaten/ Kota bersama Perwakilan Duta Wisata, Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat, Forkopimcam Nglegok, Kepala Sekolah, Guru Seni SLTA Blitar Raya, BEM Perguruan Tinggi di Blitar Raya, Ketua dan Pengurus Kelompok/Paguyuban Seni Budaya, Seniman dan Budayawan. (ek)