BLITAR CAKRAWALA.CO - Anggota DPR RI Endro Hermono mengharapkan program-progam yang ada di Kementan dapat membawa kesejahteraan masyarakat Blitar. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Bimtek kapabilitas petani tebuKabupaten Blitar yang diselenggarakan oleh Direktorat Perkebunan Kementerian Pertanian, bertempat di Hotel Grand Mansion II Kanigoro Blitar, Kamis (21/7/2022).
Hadir pula dalam Bimtek siang itu diantaranya Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Lukas Supriyatno MM, Bambang Budiono dan Rahmat Jaenuri sebagai pemateri serta para petani tebu di Kabupaten Blitar.
Mengawali sambutannya, Endro Hermono DPR RI berpantun 'Beli es tebu di daerah Wlingi, diminumnya bersama kawan. Memulai sambutan ini, ijinkan saya menyapa hadirin sekalian. Panen temu di kebun pak Mamat, mau dikirim ke Pacitan. Saya sampaikan salam dan hormat kepada hadirin sekalian'.
Anggota Komisi IV DPR RI ini mengatakan, Indonesia adalah negeri yang kaya raya. Orang Portugis dan Belanda dulu datang ke Indonesia karena tertarik dengan hasil kebun berupa rempah-rempah seperti pala dan sebagainya. Demikian pula di perkebunan lereng Gunung Kelud Blitar dimana orang-orang Belanda juga menguasai.
"Hari ini ada Bimtek bidang perkebunan khususnya tebu yang merupakan kerja bareng antara DPR RI dan Kementerian Pertanian. Saya sebagai anggota DPR RI Komisi IV mengapresiasi program-program yang diadakan oleh Kementrian Pertanian," kata Endro Hermono.
Endro Hermono berfoto bersama petani tebu di Blitar
Menurutnya, kegiatan semacam ini cocok sekali sebab di jaman dulu, Blitar juga gudang hasil-hasil perkebunan meskipun kemudian terjadi penurunan.
"Dengan Bimtek ini nantinya kita harapkan program-program Kementan yang ada di pusat dan dibawa ke daerah khususnya Blitar bisa diaplikasikan sehingga bisa membawa kesejahteraan masyarakat Blitar," ujarnya.
Endro Hermono menuturkan, peserta yang hadir seluruhnya adalah petani tebu dari semua wilayah di Kabupaten Blitar. Ada dari Kademangan, Bakung, Doko, Garum, Bendosewu dan daerah lainnya.
Ia berharap, ke depan tidak hanya petani tebu tetapi juga yang namanya perkebunan rumah tangga nantinya bisa menjadi obyek wisata.
"Membuat obyek wisata sekarang ini lebih mudah. Kadang-kadang hanya dipasang lampu-lampu saja, sebuah tempat bisa menjadi obyek wisata," katanya.
Lanjut dia, dengan hasil-hasil pertanian dari perkebunan rumah tangga yang menarik, maka nantinya tidak hanya Makam Bung Karno yang menjadi tujuan wisata tetapi wisatawan juga bisa mengunjungi kampung-kampung wisata perkebunan yang ada di Kabupaten Blitar. (ek)