SURABAYA, CAKRAWALA.CO - Belasan warga mengaku menjadi korban penipuan berkedok jual beli arisan, kerugian para korban pun beragam, mulai puluhan juta sampai ratusan juta, bahkan jika di total mencapai miliaran rupiah. Hal itu terungkap usai para korban mengadukan dugaan penipuan dan penggelapan tersebut ke Polrestabes Surabaya, Rabu 29 Juni 2022. Mereka melaporkan seorang wanita berinisial NR (23)  warga Kranggan, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya, Jawa Timur. Salah satu korban sebut saja YAO mengungkapkan bahwa dirinya bersama keluarganya dari Bali dan NTB menjadi korban dugaan penipuan yang dilakukan NR, saya sendiri mengalami kerugian total sekitar Rp 300 juta. ”Saya ikut mulai bulan maret 2022, di iming-imingi jual beli arisan, kayak satu juta kembali satu juta lima ratus, terus dua juta kembali dua juta tujuh ratus, dengan jangka waktu 12 hari sampai 25 hari, sampai akhirnya macet tanggal 27 kemarin dan sudah tidak lagi dapat membayarkan keuntungan yang dijanjikan, dihubungi juga sudah gak bisa,”ucapnya. Dilanjutkan YAO, kalau NR ini dalam menjerat korban melalui WhatsApp dan instragram juga dari omongan mulut ke mulut dari para tetangga. Untuk di kampung ini sendiri banyak yang menjadi korban, bahkan keluarganya sendiri juga ada yang menjadi korban, kakak dari suaminya juga kena, adik suaminya juga kena. ”kalau saya ikutnya bulan maret, cuma kalau dari penuturan korban lain, ada yang sudah ikut sejak bulan november 2021. Ada juga yang bentuk investasi. Korbannya banyak tapi belum semua mau membuat laporan," kata YAO. Upaya komunikasi baik melalui telepon maupun secara langsung datang ke rumahnya tidak berhasil, akhirnya kami bersama korban lain sepakat dan memilih berupaya menempuh jalur hukum,”tutupnya. Seperti diketahui penipuan dengan modus arisan online, jual beli arisan, atau sejenis investasi marak terjadi di masyarakat dan sudah banyak yang menjadi korban, namun kembali masih banyak saja yang terjerat dan menjadi korban. (Wid)