PMK Terdeteksi di Trenggalek, Ini Langkah Disnak

- Jumat, 3 Juni 2022 | 14:19 WIB

TRENGGALEK CAKRAWALA.CO - Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Trenggalek, telah mengirim hasil uji sampel sapi yang dicurigai terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ke Balai Besar Veteriner Provinsi. Plt Kepala Disnak Kabupaten Trenggalek Nur Kholiq menjelaskan, terdapat 17 hewan ternak sapi yang terdeteksi menderita PMK berada di beberapa wilayah di Kabupaten Trenggalek. "Sementara ditemukan di Kecamatan Panggul yang terjangkit PMK. Selanjutnya kami juga mendapat laporan di Kelurahan Sumberingin, dan di Desa Tanggaran Kecamatan Pule," katanya saat dikonfirmasi di kantor Disnak Trenggalek, Jum'at (3/6/2022). Ia menjelaskan, terdapat 4 kategori wabah PMK yakni pertama daerah terwabah, daerah tertular, daerah perbatasan, dan daerah aman. Saat ini, Kabupaten Trenggalek dikatakan sudah masuk kategori daerah tertular sehingga perlu adanya tindakan serius. "Kemarin sudah kita tindaklanjuti, dengan mengambil sampel untuk dilakukan uji lab di Balai Besar Veteriner Provinsi namun sampai saat ini hasilnya belum keluar, kemungkinan hari ini keluar," imbuhnya. Sejauh ini, lanjut kholiq, pihaknya sudah melakukan monitoring dan juga telah melakukan tindakan pencegahan terhadap sapi yang terjangkit PMK dengan memberikan antibiotik dan vitamin. "Seperti yang ditemukan kemarin di pasar hewan kita menemukan sapi bergejala PMK kita langsung memberikan antibiotik dan vitamin kepada hewan tersebut, selanjutnya kita datangi pemilik sapi yang mempunyai gejala PMK tersebut untuk memberikan antibiotik dan vitamin ke seluruh sapinya," ujarnya. Disinggung terkait penanganan lebih lanjut, Nur Kholiq menyebut telah melakukan koordinasi ke tingkat desa dengan memberikan surat edaran yang berisi pengetahuan tentang PMK. Seperti apa itu PMK, gejala PMK seperti apa serta bagaimana penanganan PMK yang ditujukan ke camat untuk diteruskan ke masyarakat peternak melalui kepala desa. Bahkan mulai kemarin Disnak mulai melaksanakan sosialisasi di Kecamatan yang ada di Trenggalek. Masih terang Kholiq, hewan ternak yang terindikasi PMK sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia, namun dalam penyebarannya dinilai sangat cepat menular kepada hewan yang lain. “Tidak bahaya, tetapi cepat menular dari hewan ternak satu dengan lainnya,” pungkasnya. (ag)

Editor: Redaksi Blitar

Tags

Terkini

X