BLITAR CAKRAWALA.CO - Dinas Sosial Kabupaten Blitar memantau langsung penyaluran BLT minyak goreng sekaligus Bantuan sosial pangan (BSP) yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Blitar mulai hari ini, Kamis (14/4/2023). Penyaluran BLT minyak goreng sebesar 300 ribu rupiah untuk bulan April, Mei, Juni (per bulan 100 ribu rupiah) diberikan bersamaan dengan pemberian Bantuan sosial pangan (BSP) bulan Mei sebesar 200 ribu rupiah. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Blitar melalui Kabid Penanganan Fakir Miskin, Yuni Urinawati mengatakan, hari ini ada 2 jenis bantuan yang diberikan yaitu Bantuan sosial pangan (BSP) dan BLT subsidi minyak goreng. "BSP untuk bulan Mei 200 ribu rupiah sedangkan subsidi minyak goreng per bulan 100 ribu yang diterimankan 3 bulan jadi 300 ribu rupiah (periode April, Mei, Juni)," terang Yuni Ia mengungkapkan, penerima BSP dan BLT minyak goreng namanya sama (satu nama menerima dua jenis bantuan). "Mereka menerima dobel bantuan. Yang dari BSP 200 ribu dan 300 ribu dari BLT minyak goreng. Jadi total masing-masing penerima mendapatkan 500 ribu rupiah," ujarnya. Yuni mengatakan, sesuai jadwal, Dinsos Kabupaten Blitar hari ini secara bersamaan melakukan pemantauan penyaluran dua bantuan tersebut di sejumlah kecamatan diantaranya Kecamatan Garum, Gandusari, Nglegok, Srengat, Udanawu, Kademangan, Kesamben, Panggungrejo dan Kecamatan Sutojayan. "Kalau di Gedung Serbaguna Nglegok ini, KPM nya dari Desa Penataran dan Sumberasri yakni sebanyak 1.095 dan di Kecamatan Nglegok sendiri ada 4.663 penerima," sambungnya. Pantauan media di lapangan, penyaluran bantuan BSP dan BLT minyak goreng di Gedung Serbaguna Nglegok ini sempat terjadi antrean yang cukup panjang karena ada gangguan pada aplikasi PT Pos. Selain itu, penyaluran bantuan tersebut juga dibarengi vaksinasi booster kepada penerima bantuan. "Antrean ini mungkin karena berbarengan dengan vaksinasi tetapi sebetulnya juga tergantung pengaturannya. Ini kan kita ingin sama-sama mensukseskan program pemerintah. Namun karena waktunya yang bersamaan maka kemudian terjadi antrean," jelasnya. Terlepas dari semuanya itu, Dinsos Kabupaten Blitar berharap, program ini tetap berjalan dan semakin baik, artinya penerimanya memang orang-orang yang tidak mampu. Mereka harus masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Seorang warga penerima manfaat bernama Poni usia 60 tahun alamat Desa Sumberasri mengaku senang mendapatkan BLT minyak goreng. Pedagang yang sehari-harinya menjual rempeyek ini sangat merasa terbantu mendapatkan BLT minyak goreng yang bersamaan diberikannya BSP. Ia yang juga sebagai tukang pijat inipun menyampaikan terimakasih atas perhatian pemerintah itu. "Kulo maturnuwun sanget. Biasanipun sedinten kulo telas 1,5 ngantos 2 liter ndamel peyek. Niki rego lengo klentik taksih 25 ewu. Dados lumayan angsal bantuan niki, maturnuwun. (Saya terimakasih sekali. Biasanya sehari menghabiskan 1,5 sampai 2 liter minyak goreng untuk membuat rempeyek. Sekarang harga minyak goreng 25 ribu rupiah per liter. Jadi lumayan dapat bantuan ini, terimakasih - red)," pungkas Poni. (ek)