Bahas 4 Pilar Kebangsaan, Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB Gelar Sosialisasi di Desa Krembung

- Kamis, 6 Januari 2022 | 16:00 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB, Arzeti Bilbina
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB, Arzeti Bilbina

SIDOARJO, CAKRAWALA.CO – Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB, Arzeti Bilbina S.E M.AP, melakukan sosialisasi terkait empat pilar kebangsaan, dengan teman Bangsa Indonesia yang Multikultural, di desa kerembung Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 29 November 2021. Dalam sosialisasinya tersebut, Arzeti Bilbina menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan tersebut demi membina bangsa Indonesia yang multikultural memerlukan upaya yang berkesinambungan serta berkaitan dengan berbagai aspek agar tercapai Integrasi nasional melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika. “yaitu dengan mengadakan proses pendidikan sejak dini dalam lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan formal dan in-formal tentang Prinsip bersatu dalam perbedaan karena individu dalam masyarakat majemuk haruslah memiliki kesetiaan ganda terhadap bangsa-negaranya, mereka juga tetap memiliki keterikatan terhadap identitas kelompoknya, namun mereka menunjukan kesetiaan yang lebih besar pada bangsa Indonesia,” ucap anggota Fraksi PKB Dapil Jatim I, Surabaya - Sidoarjo ini. Masih dikatakan Arzeti, jadi Bhineka Tunggal Ika mempunyai banyak peran penting dalam kemajuan, kemakmuran serta keamanan bangsa ini. Peran bhineka tunggal ika yang paling penting atau utama adalah sebagai pemersatu bangsa ini untuk meningkatkan derajat bangsa agar dapat dilihat dan tidag dipandang sebelah mata lagi dengan Negara-negara lain. “Dapat dipahami bahwa untuk mewujudkan kesatuan Indonesia dapat ditempuh setidak-tidak tiga upaya berikut. Pertama, mentransformasikan kesadaran multikulturalisme menjadi identitas nasional dengan bertumpu pada penghargaan terhadap kepluralistikan masyarakat Indonesia,” Ujar Arzeti. Untuk itu Bhinneka Tunggal Ika sebagai teks ideal senantiasa perlu dibaca ulang pada setiap zaman karena pada prinsipnya identitas tidak pernah final. Kedua, membangun integrasi nasional yang berbasis multikulturalisme dengan mendorong kesadaran masyarakat menggunakan hak konstitusinya dalam berkumpul, berserikat, dan berpendapat guna memperjuangkan hak-hak keadilan, kebebasan, kesetaraan, serta berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Pengenalan sikap kebhinekaan tunggal ika  dapat dimulai dari rumah. Setiap keluarga dapat menerapkan sikap tenggang rasa  bagi seluruh anggotanya. Beberapa contoh penerapan sikap demokratis dalam keluarga antara lain: -saling menghargai pendapat, -saling menghormati dan menyayangi satu sama lain, -mendiskusikan permasalahan, -dapat berbagi peran dalam keluarga, "Menanamkan moral pada anak sejak usia dini juga sangat diperlukan. Dengan demikian, anak bisa mengembangkan sikap dan perilaku yang didasari oleh nilai-nilai Pancasila, agar dia tumbuh menjadi anak yang mempunyai akhlak mulia yang mempunyai moral sesuai harapan bangsa," tutup Arzeti dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan. (Win)  

Editor: Redaksi Jatim

Tags

Terkini

X