Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Prof Dr H Nasaruddin Umar MA dan Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid terima Penghargaan Soetandyo Awards tahun 2021
SURABAYA, CAKRAWALA.CO - Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga Gelar penganugerahan Soetandyo Awards dan Scholarship dalam rangka perayaan Dies Natalis Universitas Airlangga yang ke-44, acara tersebut merupakan acara tahunan yang sudah digelar sebanyak tujuh kali.
Acara tersebut digelar untuk mengapresiasi insan akademisi, ilmuwan, maupun tokoh masyarakat yang berkomitmen terhadap pluralisme, perjuangan masyarakat marginal, serta pendekatan ilmu interdisipliner.
Dekan FISIP Unair Prof Bagong Suyanto mengungkapkan bahwa Prof Soetandyo adalah pendiri FISIP Unair yang memiliki semangat multikulturalisme yang luar biasa. Untuk itu, FISIP menggagas anugerah Soetandyo Award yang sudah berlangsung sejak tujuh tahun lalu.
-
Alissa Wahid menerima penghargaan Soetandyo Awards 2021
“Waktu mendirikan FISIP, prinsipnya Prof Soetandyo masing-masing departemen tidak boleh berdiri sendiri-sendiri. Masing-masing departemen bisa belajar ilmu lain, saling menyapa, dan menjadi seorang yang generalis. Makanya ada tokoh-tokoh yang kita pilih dan kita apresiasi untuk mendapat Soetandyo Award,” ujar Prof Bagong.
Dua tokoh nasional berpengaruh mendapatkan penghargaan Soetandyo Award 2021 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Keduanya adalah Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr H Nasaruddin Umar MA dan psikolog Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid.
Nasarudin mengatakan, Soetandyo Award adalah sebuah amanah. Bahkan, dia siap penghargaan tersebut dicabut ketika dirinya melakukan kesalahan.
’’Saya bukan manusia sempurna. Saya juga anak dari desa terpencil. Saya tidak punya apa-apa selain prinsip hadis Nabi dan Alquran yang mengajarkan rasa cinta terhadap makhluk hidup,” kata wakil menteri agama 2011‒2014 itu.
’’Saya tidak pernah melakukan semua ini untuk penghargaan. Jadi, saya berterima kasih. Mari kita semua belajar dari sosok Soetandyo. Beliau adalah inspirasi kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, Alissa mengatakan, penghargaan yang diterima kali ini luar biasa. Sebab, penghargaan tersebut diberikan karena merepresentasikan sosok Soetandyo. Dia adalah sosok yang sudah mengembangkan ilmu sosial dan HAM.
’’Prof Soetandyo adalah figur yang dibanggakan Jatim. Sebab, beliau memperjuangkan orang-orang lemah,” katanya. (Gibran)