15 pemuda dari beberapa dusun di Desa Purwosari, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun, petani muda yang tergabung dalam Taruna Kelompok Petani Pemuda
Madiun, Cakrawala.co - Menjadi petani saat ini bukan tergolong cita-cita idaman bagi generasi muda. Karena masih banyak anak muda memiliki anggapan bahwa bertani tidak menjanjikan kehidupan bergengsi jika dibandingkan profesi pekerja kantoran.
Namun sebagai sektor penyedia pasokan pangan, tidak dipungkiri, bidang pertanian memerlukan peran sumber daya manusia (SDM) muda milenial yang aktif dan produktif. Ini sebagai salah satu upaya membentuk perubahan sistem yang menyesuaikan kebutuhan pertanian era maju.
PT Petrokimian Gresik Wilayah kerja Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Pacitan, Ponorogo dan Madiun, bersama Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, dibantu Pemerintah Desa Purwosari, menggandeng dan memfasilitasi anak muda desa setempat untuk dibekali pengetahuan dasar tentang pertanian.
Adalah Dovan Nanda Basuki (21), salah seorang pemuda di Desa Purwosari, Kecamatan Wonoasri , Kabupaten Madiun sebagai kapten tim. Dovan bersama 14 pemuda dari beberapa dusun di desanya yang tergabung dalam Taruna Kelompok Petani Pemuda "Kampoeng Petroe" ini awalnya mengaku awam bertani dan bercocok tanam. Tapi kini ia bersama teman-temannya berhasil memanen beberapa jenis buah dan sayur, serta menanami sedikitnya seribu polybag tanaman sayuran jenis kangkung.
"Awalnya tidak tertarik belajar bertani karena merasa tidak punya kemampuan di situ. Saya dan teman-teman sama sekali nol pengetahuan bertanam. Tapi karena ada yang mengajak, mengajari, membantu, membimbing, pelan-pelan kami sedikit mengerti bagaimana mengenali dan mengolah tanah, mengkompos, menaman, merawat sampai memanen tanaman-tanaman ini," kata Dovan, yang ingin hasil pertaniannya ini ke depan bisa menembus pasar tradisional dan supermarket.
-
Dovan Nanda Basuki
Beberapa jenis tanaman buah dan sayur berhasil ditanam hingga panen, seperti pisang, pepaya, kacang panjang dan kangkung. Dovan mengatakan pada masa panen kangkung pertama, hasilnya mereka bawa pulang untuk dimasak sendiri. Kemudian pada masa panen berikutnya, kangkung hasil panennya mereka ikat, ditempel stiker dan sebagian diantar ke rumah Wakil Bupati Madiun, Hari Wuryanto, sisanya dibagikan kepada masyarakat sekitar.
"Panen kedua karena hasilnya bagus, kita ikat, kita tempel stiker dan kita antar ke rumah Pak Wabup, dan sebagian sisanya kita bagikan kepada warga sekitar," ujarnya bangga.
Kepala SPDP Pertrokimia Gresik Wilayah kerja Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Pacitan, Ponorogo dan Madiun, Muhammad Fajar Ismail, menjelaskan, gagasan Taruna Kelompok Petani Pemuda "Kampoeng Petroe" ini bertujuan untuk mengenalkan kegiatan pertanian yang menarik bagi anak muda. Serta mendorong mereka untuk lebih kreatif dalam hal pertanian. Menurutnya, bidang pertanian jika dilakukan dengan serius dibarengi manajemen yang baik, juga bisa menjadi bisnis yang menguntungkan.
"Kami ingin anak muda juga mencintai pertanian. Karena jika ditekuni dan diatur dengan baik akan bisa menjadi bisnis yang menguntungkan," kata Fajar.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Madiun, Sodik Heri Purnomo, mengaku bangga dengan semangat pemuda Desa Purwosari dalam bertani. Menururutnya ini sesuai dengan program Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, yakni bagaimana milenial bisa mencintai pertanian. Sodik mengaku, pihaknya bersama pemerintah desa dan pihak PT Petrokimia Gresik bakal memberikan dukungan.
"Ke depan semoga tidak hanya sukses dalam bercocok tanam saja namun bisa menjadikan pertanian ini sebagai wisata agro. Dengan catatan agar pertanian bisa lebih maju, maka semangat anak muda ini harus tetap dipupuk melalui dukungan banyak pihak, melalui perangkat desa, dinas terkait dan tentunya pihak Petro Kimia Gresik," kata Sodik.*(Ayu)