SIDOARJO, CAKRAWALA.co – Deputi Direktur Wilayah BPJAMSOSTEK Jawa Timur, Dodo Suharto mengatakan program bantuan subsidi gaji, pihaknya sudah melakukan pendataan nomer rekening calon penerima BLT. Data sementara yang sudah tercatat jumlah rekening dari pekerja per hari ini (Jumat 14 Agustus 2020) ada 1.295.870 tenaga kerja di Jatim calon penerima bantuan dari Pemerintah. "Kami terus melakukan update rekening untuk memasukkan nama bank, nama rekening melalui aplikasi kami. Jadi, semua data akan di screaning lagi dan mereka sudah bekerja sama dengan perbankan. Jadi tidak akan double data nantinya," kata Dodo dalam acara Media Gathering di Kantornya Jl Raya Juanda, Sidoarjo, Jumat 14 Agustus 2020. Melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOTEK), pemerintah akan memberikan subsidi gaji sebesar Rp 600.000 per bulannya untuk 15,7 juta pekerja swasta. Penugasan baru dari pemerintah ini, kata Dodo, skema bantuan subsidi gaji ada empat kriteria yakni peserta aktif, upah yang dilaporkan dibawah Rp 5 juta, fokus kepada penerima upah (tidak termasuk BPU dan Jakon) serta non instansi pemerintah dan BUMN. Menurut Dodo, program ini juga bagian strategi untuk mengetahui perusahaan-perusahaan yang menunggak dalam membayarkan iuran. "Saat-saat inilah manfaat BPJAMSOSTEK. Jadi tolong perusahaan mendaftarkan pegawainya ke BPJAMSOSTEK karena Ini saat yang tepat," tegasnya. Pada kesempatan sama, Kepala Disnakertrans Jatim, Himawan Estu Bagijo menjelaskan bahwa pihaknya pun telah melaporkan ke Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa setelah mendapatkan laporan dari BPJAMSOSTEK Jatim. Bahkan, pihaknya juga meminta Kadisnaker se-Kab/Kota di Jatim melakukan hal yang sama. "Dengan adanya fresh money ini untuk penguatan ekonomi di Jawa Timur. Kami juga berkoordinasi dengan Bank untuk mempermudah prosesnya. Kami berharap ini bisa terus berjalan. Nanti bulan september ini bisa masuk ke rekening pekerja sebesar 1,2 juta terhitung sejak Bulan Agustus," katanya. Meski demikian, Himawan menjelaskan proses pembagian subsidi ini tidaklah muda. Pasti akan mengalami berbagai kendala lantaran pandemi banyak pegawai yang terkena PHK meski jumlahnya paling rendah di seluruh Pulau Jawa. "Problem pertama perusahaan tidak mampu bayar. Kedua, rekening ini tentu tidak banyak juga pola upahnya di perusahaan pakai rekening. Ini juga mengajari banking minded. Ketiga, inilah kemudian kami sampaikan ke para pekerja kedepan harus diperhitungkan jangan minta upah tinggi, tapi perusahaan menjaminkan tenaga kerjanya ke jaminan sosial," terang dia. Kalau program ini sukses, kata Himawan, 1,5 juta pegawai, maka di bulan Desember fresh money beredar di Jatim akan menimbulkan ekonomi baru di masyarakat Jatim. "Ini tidak satu rupiah pun dipotong oleh Bank. Ini perintah langsung dari pusat. Mudah-mudahan ini stimulan ekonomi," imbuhnya. Pihaknya mendukung dan mensupport BPJAMSOSTEK dalam program subsidi gaji. Salah satu bentuk dukungannya ialah mengecek langsung Disnaker yang mempunyai tenaga kerja paling banyak seperti di Gresik dan Mojokerto. "Kami Disnaker mendukung dan apa yang bisa kita supportkan dalam proses ini," tambahnya. Dijelaskan Himawan, pemberian insentif ini bisa dilihat berbagai sisi. Sisi besarnya ada manfaat BPJAMSOSTEK. "Diharapkan perusahaan punya kesadaran untuk itu. Kita mencermati juga perusahaan yang menunggak. Ini akan ketahuan," katanya. Untuk diketahui, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan bakal memberikan subsidi kepada pekerja swasta yang telah terdaftar di BPJAMSOSTEK. (Win)