Solo Cakrawala.Co,-Bertepatan dengan malam pergantian tahun baru Islam 1 Muharram 1443 H atau malam 1 Suro, Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Hadiningrat , Meluncurkan Quran Jawi. Peluncuran kitab suci agama Islam dengan terjemahan bahasa Jawa ini juga diiringi dengan doa bersama. Tahun baru Islam 1 Muharram 1443 Hijriyah terasa spesial bagi Keraton Surakarta Hadiningrat. Bagaimana tidak, Keraton yang sejak berdirinya berlandaskan Islam tersebut, akhirnya bisa meluncurkan Quran terjemahan bahasa Jawa. Acara peluncuran yang digelar Lembaga Dewan Adat Keraton LDA Surakarta Hadiningrat di Sasana Sumewa,Pagelaran Keraton Surakarta, Dengan dihadiri ratusan orang yang terdiri dari abdi dalem, sentana dalem, kerabat, Keraton, hingga beberapa tokoh masjid..Jumat (29/ 7/2022) malam. Diawali dengan doa bersama, selanjutnya Quran terjemahan bahasa Jawi, dibagi bagikan ke beberapa tokoh masjid. Ketua Lembaga Dewan Adat GKR Wandansari Koes Moertiyah usai acara, menjelaskan, Quran Jawi itu sendiri adalah kitab suci Al Quran dengan terjemahan dan tafsir berbahasa Jawa, yang merupakan peninggalan Sinuhun Paku Buwono X. "Quran Jawa ini merupakan tindak lanjut dari keinginan Sinuhun Paku Buwono X untuk meneruskan karya Sinuhun Paku Buwono IV berupa Serat Wulangreh. Serat Wulangreh sendiri merupakan tembang yang berisi intisari dari kitab suci Al Quran," jelasnya. Wanita yang akrab disapa Gusti Moeng ini menambahkan, meski merupakan terusan dari Serat Wulangreh, namun Quran Jawi ini berbeda. "Kalau Serat Wulangreh itu kan bisa dikatakan seperti terjemahan bebas, karena dia berbentuk sebuah tembang. Sedangkan Quran Jawi ini benar-benar terjemahan yang mengikuti kaidahnya," lanjutnya. Untuk menerbitkan Quran Jawi sendiri Lembaga Dewan Adat harus melalui jalan panjang selama 6 tahun. Hal ini karena harus melalui proses pengkajian mendalam di Departemen Agama. "Sebenarnya beberapa waktu lalu semua sudah siap, namun kita justru terbentur di Menteri Agama. Sehingga akhirnya molor lagi dan baru bisa kita launching hari ini," ungkapnya. Adik dari raja Keraton Surakarta Hadiningrat Sinuhun Paku Buwono XIII ini juga menyebut bahwa Quran Jawi ini adalah yang pertama dan satu-satunya di dunia. Dia berharap dengan adanya Quran Jawi ini akan memudahkan masyarakat terutama Jawa untuk memahami isi dari Al Quran. Selain itu tentunya hal ini merupakan upaya pelestarian budaya dan bahasa Jawa, sehingga tidak sampai tergerus jaman. Karena itulah Quran itu lantas diberikan ke beberapa pengurus masjid yang berada di bawah naungan Keraton Surakarta Hadiningrat, untuk dijadikan sebagai sarana dakwah. "Quran Jawi ini merupakan wujud pelestarian dari peninggalan Sinuhun Paku Buwono X yang kita harapkan bisa membuat banyak orang untuk memahami isi Al Quran. Selain itu dengan adanya Quran Jawi ini kita harapkan budaya dan bahasa Jawa tetap lestari dan tidak tergerus perkembangan jaman," pungkasnya.(Agung Bram).