"Prinsip kehati-hatian yang kita lakukan secara tidak langsung juga dapat berimbas pada orang-orang yang mengirimkan informasi yang salah," jelasnya.
Maka dari itu perlunya tindakan untuk melawan konten negatif dengan membedakan motivasi dalam mencari informasi. Kemudian kita juga harus bisa mengendalikan keinginan dalam mengakses informasi jangan terlalu berlebihan jangan semua ingin kita ketahui. Sebab itu juga bisa membuat kita terlalu banyak mengkonsumsi berita.
Misalnya, dulu saat panen baru menyerang Indonesia sangat banyak sekali berita-berita yang bermunculan yang malah dapat mengganggu kesehatan masyarakat karena terlalu khawatir secara berlebihan. Kemudian jangan juga mal-akses informasi yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain seperti hal-hal yang berbau radikalisme, kriminalitas, predator seks, dan apapun yang merusak moral.
Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (02/12/2021) juga menghadirkan pembicara, Zacky Badruddin (Owner Visquares), Saptiaji Eko Nugroho (Ketua presidium Mafindo), Gabriella Jacqueline, (Brand Activation Lead at Startup Agritech and Entrepreneur), dan Isnaini Arsyad sebagai Key Opinion Leader.
Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.
Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.