Think Before Posting

- Selasa, 30 November 2021 | 15:40 WIB

Pentingnya etika digital karena nyatanya meskipun dari jarak jauh kita bisa menyakiti hati orang lain hanya melalui kata-kata yang kita ketikkan. Pesan apapun yang sampai kepada orang lain di waktu yang tidak tepat, saat mereka memiliki kestabilan emosi yang tidak baik mereka akan menerima itu langsung menusuk ke dalam perasaannya terdalam. Sehingga tidak jarang banyak korban korban dari bullying ini atau korban dari ujaran kebencian ini ingin melakukan bunuh diri.

Hal ini banyak terjadi pada kalangan public figure yang banyak menerima ujaran kebencian setiap waktu. Konten-konten negatif di media sosial ini juga banyak jenisnya bisa berupa konten tidak berfaedah atau tidak jelas seperti memberi sampah kepada pengemis.

"Itu sebuah hal yang diluar etis dari masyarakat. Membuat banyak orang tidak nyaman sehingga layak untuk dihukum sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku. Banyak hal ini di media sosial yang di luar dari batas etis yang harusnya dilakukan oleh seseorang memang tidak menyakiti fisik atau langsung menuju ke satu orang tetapi dapat melukai hati banyak orang sehingga mungkin saja dapat menimbulkan konflik atau perpecahan," jelasnya.

Seperti pengguna Tiktok yang menampilkan suara disko di area masjid, tentu ini sangat melukai hati umat Islam maka dari itu pihak kepolisian sangat tepat jika menangkap membuat konten tersebut. Tujuannya, agar para engguna internet yang lain bisa lebih hati-hati waspada tidak mengulangi perbuatan serupa walaupun tidak ada niat untuk melecehkan agama manapun. Jadi cara paling mudah untuk hidup bermedia sosial di zaman sekarang adalah think before posting. Berpikir berulang sebelum membagikan di ruang digital, menyalahi etis atau tidak, membuat orang marah, sakit hati atau menyinggung tidak. Konten yang menyinggung orang lain itu juga sudah termasuk konten negatif. Jadi penting untuk berpikir ulang sebelum posting.

Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Siberkreasi. Webinar wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (29/11/2021) juga menghadirkan pembicara, Sugiarti (Instruktur Virtual Cordinator Training Jawa Barat), Chairi Ibrahim (TMP Event), Aldiyar (instrutur Edukasi4ID), dan Aflahandita sebagai Key Opinion Leader.

Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 - untuk Indonesia #MakinCakapDigital melibatkan 110 lembaga dan komunitas sebagai agen pendidik Literasi Digital. Kegiatan ini diadakan secara virtual berbasis webinar di 34 Provinsi Indonesia dan 514 Kabupaten.

Kegiatan ini menargetkan 10.000.000 orang terliterasi digital pada tahun 2021, hingga tercapai 50 juta orang terliterasi digital pada 2024. Berlandaskan 4 pilar utama, Budaya Bermedia Digital (Digital Culture), Aman Bermedia (Digital Safety), Etis Bermedia Digital (Digital Ethics), dan Cakap Bermedia Digital (Digital Skills) untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Halaman:

Editor: Redaksi News

Terkini

Rawan Gesekan, Polisi Larang Sahur On The Road

Jumat, 24 Maret 2023 | 18:04 WIB

PDM Muhammadiyah Kota Bogor Gelar Tarhib Ramadan

Minggu, 19 Maret 2023 | 19:45 WIB
X