KABUPATEN BANDUNG JABAR CAKRAWALA.CO -Dalam seminggu terakhir ini ada kasus pembobolan rekening lagi yang cukup mengagetkan. Kejahatan digital dengan memanfaatkan kelengahan nasabah. Salah satu jenis cybercrime yakni phising dengan cara lama, namun modus baru yang lebih rapih. Phiser mengatasnamakan bank yang kini tengah naik daun karena fintech-nya yang digemari kaum muda yaitu Jenius BTPN.
Muhammad Arifin, Komunikasi publik Relawan TIK menceritakan, korban kehilangan uang Rp 241 Juta berawal dari telepon mengatasnamakan call center Jenius BTPN yang memberi informasi akan ada penyesuaian tarif feesible dan meminta korban mengisi formulir di Jeniusbtpn.com.
Korban pun menuruti, selang tidak lama, dia memeriksa email ada notifikasi dari Jenius yang menginformasikan telah terjadi transfer puluhan juta ke beberapa rekening. Sadar sudah terjadi penipuan, korban pun segera melapor hingga melacak nomor rekening penerima transferan. Namun sayang, semua tidak dapat dilacak dan uang ratusan juta miliknya hilang begitu saja.
"Pihak perbankan pun tidak bisa bertanggung jawab, karena ini murni kesalahan nasabah. Pengisian data semua diberikan hingga nomor PIN juga dibagikan. Pihak bank mengklaim keamanan data pribadi nasabah sudah dijaga dengan baik, menggunakan kode OTP hingga konfirmasi ke email langsung," jelasnya saat menjadi pembicara dalam Webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/7/2021) pagi.
Ketika bank sudah sangat aman melindungi keamanan nasabah, sayang sekali justru nasabah yang masih belum teredukasi dan hati-hati. Bukan hanya literasi digital, literasi soal keuangan perbankan juga patut disosialisasikan lagi kepada masyarakat. Bahwa data pribadi yang sangat sensitif seperti PIN tidak boleh diketahui dan diberikan kepada siapapun sekalipun oleh pihak bank.
"Pemahaman soal domain website pun harus masyarakat ketahui. Tidak mungkin perusahaan memiliki website yang akhirannya .com. Ada aturan jika perusahaan di Indonesia menggunakan domain .co.id artinya Company Indonesia," ungkapnya.
Kejahatan phising banyak terjadi pada pendaftaran kartu prakerja dengan domain .xyz itu sudah sebuah kejanggalan besar. Arifin yang seorang Web Developer ini mengatakan, domain .xyz murah yang harganya hanya Rp 20 - 150 ribu per tahun dan bisa dibeli oleh siapapun hanya dengan bermodal KTP. Sementara, domain co.id harus berupa perusahaan dengan syarat yang sangat banyak sehingga jika sebuah website diakhiri dengan co.id sudah dipastikan benar.