Jika Larangan Ekspor Konsentrat Tetap Dilakukan Freeport Terncam Berhenti Karena Barang Menumpuk

- Senin, 16 Januari 2023 | 00:27 WIB
Menurut Rizal jika pelarangan ekspor konsentrat tembaga tetap dilakukan pada Juni 2023, maka dampak yang akan ditanggung PTFI cukup besar. (foto/ist)
Menurut Rizal jika pelarangan ekspor konsentrat tembaga tetap dilakukan pada Juni 2023, maka dampak yang akan ditanggung PTFI cukup besar. (foto/ist)

 

Jakarta, Cakrawala.co- Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Rizal Kasli memproyeksi pemerintah bakal memberikan relaksasi ekspor konsentrat tembaga sampai 2024 mendatang.

Hal tersebut menyusul progres pembangunan smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang direncanakan akan rampung pada awal 2024.

Menurut Rizal jika pelarangan ekspor konsentrat tembaga tetap dilakukan pada Juni 2023, maka dampak yang akan ditanggung PTFI cukup besar.

Apalagi Freeport saat ini sedang dalam masa ramp up (peningkatan) produksi di tambang bawah tanah yang sudah mulai berproduksi (Grasberg Block Cave).

"Maka yang akan terdampak adalah produksi PT Freeport bisa terhenti karena produksi konsentratnya tidak bisa dikapalkan dan menumpuk di gudang," ujar Rizal kepada CNBC Indonesia, Rabu (28/11/2022).

Di samping itu, saat ini hanya PT Smelting Gresik yang dapat mengolah konsentrat tembaga di dalam negeri dengan kapasitas 1 juta ton input per tahun dan rencana pengembangannya sebesar 300.000 ton per tahun. Praktis hanya 1,3 juta ton yang bisa diserap di dalam negeri nantinya. "Jika produksi konsentrat Freeport 3 juta ton per tahun, maka sisanya yang 1,7 juta ton tetap harus diekspor ke luar negeri," kata dia.

Ia menyadari pelarangan Ekspor tembaga ke luar negeri tentu akan berdampak positif bagi Indonesia karena adanya peningkatan nilai tambah (PNT) di dalam negeri. Terutama penyerapan tenaga kerja, peningkatan devisa, PAD bagi daerah, multiplier effect, dan lainnya.

Oleh karena itu, pemerintah harus selalu melakukan promosi agar negara-negara industri mau berinvestasi di Indonesia karena banyaknya potensi yang bisa digarap dan menarik dari sisi ekonomi terutama di sektor mineral dan batu bara.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo meyakini bahwa hilirisasi akan menjadi lompatan besar peradaban negara.

Meski digugat di Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO, Presiden mendorong agar pemerintah Indonesia tetap berani maju dalam menghadapi gugatan tersebut.

Demikian disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Selasa, 10 Januari 2023.

“Kita harus berani seperti itu, kita tidak boleh mundur, kita tidak boleh takut karena kekayaan alam itu ada di Indonesia. Ini kedaulatan kita dan kita ingin dinikmati oleh rakyat kita, dinikmati oleh masyarakat kita,” ujar Presiden.

Seperti yang dikatakan Presiden Soekarno pada tahun 1965, lanjut Presiden Jokowi, Indonesia harus mampu berdikari dan tidak menggantungkan diri kepada negara mana pun.

Selain itu, Presiden Soekarno juga mendorong pemerintah untuk memperluas kerja sama yang sederajat dan saling menguntungkan dengan negara lain.

Halaman:

Editor: Suyono Sugondo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Harga Emas Antam Naik Rp10 Ribu

Selasa, 14 Maret 2023 | 11:02 WIB
X