• Jumat, 22 September 2023

Proyek Pelabuhan Tanjung Adikarto 17 Tahun Mangkrak, DPRD Kulon Progo Komisi II: Bikin Pasar Seafood Saja

- Rabu, 4 Januari 2023 | 10:13 WIB
Proyek Pelabuhan Tanjung Adikarto di Pantai Karang Wuni, Kulon Progo, mangkrak selama 17 tahun, Menteri Luhut Binsar panjaitan, mulai gerah dan ceking lokasi proyek raksasa ini. ( foto/Ist)
Proyek Pelabuhan Tanjung Adikarto di Pantai Karang Wuni, Kulon Progo, mangkrak selama 17 tahun, Menteri Luhut Binsar panjaitan, mulai gerah dan ceking lokasi proyek raksasa ini. ( foto/Ist)

Jakarta, Cakrawala.co- Mangkraknya Proyek Pelabuhan Tanjung Adikarto (TAK) di Pesisir Karangwuni, Kabupaten Kulon Progo kembali menjadi sorotan banyak pihak.

Proyek senilai Rp 215 miliar, yang dikerjakan tahun 2005 di era Menteri Kelautan Rohmin Dahuri ini, sudah 17 tahun mangkrak tak berujung pangkal.

Konon, agar proyek ini bisa berfungsi sebagaimana tujuan awal yakni untuk pelabuhan perikanan terbesar di pesisir selatan DIY, butuh suntikan dana segar senilai Rp 445 miliar lagi, untuk membangun breakwater raksasa.

Karena selama ini kendala pendangkalan atau sedimentasi di pintu masuk pelabuhan dan besarnya gelombang laut menjadi kendala utama keberlanjutan proyek strategis ini.

Melawan kondisi alam dengan teknologi tentu jauh lebih susah ketimbang mengalokasikan anggaran Rp445 miliar untuk membangun berakwater raksasa di kawasan pintu masuk pelabuhan.

Karena pemilihan lokasi proyek di Pantai Karangwuni, Kulon Progo, tentu sebuah mimpi indah bagi kesejahteraan rakyat oleh para penggagasnya, di tengah kendala besar karena harus mampu menaklukkan keras dan besarnya gelombang laut pantai selatan.

Sementara proyek sudah usai, bangunan megah dengan segala propertinya sudah tersedia. Dan kini harus terbengkelai sia-sia.

“Pemerintah harus mengakui bahwa Proyek Pelabuhan Tanjung Adikarto (TAD) tidak memenuhi kelayakan sebagai pelabuhan ikan (besar) di pesisisr selatan DIY. Sehingga mesti ada pemikiran lain, segera alihkan pemanfaatan set tersebut dengan kegiatan lain, “ ujar Anggota Komisi 2 DPRD Kulon Progo, Hamam Cahyadi, kepada Cakrawala.co.

Hamam Cahyadi mengatakan, agar tidak berlarut-larut tanpa ujung pangkal, segera alihfungsikan kompleks TAD untuk kegiatan ekonomi yang tetap sejalan dengan konsep Among Tani Dagang Layar.

Konsep itu juga yang mencetuskan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Maka konsep itu harus diwujudkan di Kulon Progo. Dan kompleks Pelabuhan Tanjung Adikarto sangat strategis ituk mengimplementasikan gagasan tersebut.

“Selain lokasinya dekat dengan Bandara Yogyakarta Internasional Airport (YIA), juga untuk mendorong potensi kunjungan wisata. Pelabuhan Tanjung Adikarto (TAD) mestinya juga menjadi bagian dari garda terdepan Pintu Gerbang DIY,” katanya, Rabu ( 4/1).

“Dengan begitu, semua penerbangan yang landing di Yogyakarta Internasional Airport ( YIA) akan disuguhi kesan yang kuat akan pemandangan pantai yang indah, dan potensi hasil lautnya,” ujar Hamam Cahyadi.

Hal inilah yang menurutnya menjadi keunggulan Pelabuhan Tanjung Adikarto, jika dipermak ulang menjadi kawasan wisata kuliner seefood terbesar di DIY, dan dikelola oleh pemerintah daerah.

Sehingga baginya, dalam konteks mangkraknya Pelabuhan Tanjung Adikarto, mengakui sebuah kesalahan bukanlah aib karena yang utama adalah mencari solkusi atas permasalahan yang ada.

Halaman:

Editor: Suyono Sugondo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

39 Tahun Berkiprah, K3PG Bertabur Prestasi

Senin, 21 Agustus 2023 | 17:23 WIB

75 Peserta dari 6 Negara Ikuti 6th ICIEFI UMY

Jumat, 11 Agustus 2023 | 07:47 WIB
X