JAKARTA, CAKRAWALA.CO - Kepala Divisi (Kadiv.) Keselamatan PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta), Sri Suari mengatakan bahwa pramudi memiliki peran sebagai garis terdepan dalam pelayanan transportasi sehingga memerlukan keahlian guna menekan angka kecelakaan.
Untuk itu, Transjakarta sejak 28 Juli 2022 lalu telah melakukan pelatihan kepada para Pramudinya dari Bus Besar, Bus Sedang dan Mikrotrans yang dilakukan secara bergiliran dengan total target 7.757 Pramudi hingga akhir tahun 2022.
Sri Suari mengatakan kegiatan pelatihan ini bertujuan agar Pramudi dapat memiliki keterampilan dalam hal berkendara yang aman sesuai dengan prosedur keselamatan.
Baca Juga: Jalankan Rekomendasi KNKT, Transjakarta Latih Ribuan Pramudi
"Artinya ketika membawa kendaraan, tidak hanya persoalan teknik skill saja tetapi juga soft skill. Soft skill bagaimana dia menyikapi permasalahan pribadinya agar tidak mempengaruhi kualitas pelayanan di lapanagan. Maka pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan soft skill dan untuk mengurangi angka kecelakaan yang akhir-akhir ini sering terjadi", kata Sri Suari di Koperasi Mikrolet Jakarta Raya (Komilet Jaya) Senin, (14/11/2022).
Pelatihan soft skill dengan praktik langsung ditemani oleh Sri Suari yang berperan sebagai penumpangnya juga bertujuan agar Pramudi dapat berkomunikasi dengan baik kepada penumpang dan masyarakat pengguna layanan Transjakarta.

"Kemudian bagaimana komunikasi menghadapi pelanggan yang beraneka ragam. Ada pelanggan yang taat asas, ada yang tidak. Dalam konteks ini, mereka (Pramudi) tidak bertindak sebagai robot. Mereka (Pramudi) harus mencoba menyelesaikan persoalan itu dengan lebih mengedepankan sisi humanis kepada penumpang", jelas Sri Suari.