SOLO CAKRAWALA.CO,-Hari Anak Nasional yang jatuh pada hari ini,selasa(23/7/19) diperingati dengan berbagai cara,di Sekolah Menengah Pertama Islam Diponegoro Solo, Jawa Tengah.Para guru memberikan kejutan dan menghibur ratusan siswa dengan aksi teatrikal dongeng moral berkisah tentang”Batu menangis”,selain ikut mewujudkan sekolah ramah anak,dengan mengajak siswa bergembira,para guru berharap para siswa lebih berbhakti kepada orang tua. Suasana ceria tampak terlihat di Sekolah Menengah Pertama SMP Islam Diponegoro, Jl. kapten mulyadi 221 Solo,Jawa Tengah. selasa(23/7/19) pagi,para guru berbagi keceriaan usai menggelar apel, mereka mengajak ratusan siswa dari kelas tujuh hingga kelas sembilan bergembira bersama sambil mengibarkan ratusan bendera merah putih berukuran kecil. Tidak hanya itu,para guru juga member edukasi kepada siswa dengan treatrikal dongeng moral yang berkisah tentang “batu menangis” salah satu cerita legenda dari kalimantan barat.kisah batu mennagis dalam drama treatrikal yang diperankan para guru sekolah tersebut, bercerita tentang seorang anak pemalas dan manja kepada ibunya yang seorang janda,setiap permintaan sang anak harus dituruti,anak tersebut mengangap sang ibu pembantu, tidak tahan dengan perlakuan anaknya yang setiap hari mendurhakainya, sang ibu pun berdoa kepada sang pencipta,doa sang ibu pun di kabulkan anak pemalas, manja dan durhaka kepada orang tua dikutuk menjadi batu. Ratusan siswa tampak antusias menyaksikan dongeng treatrikal tersebut,banyak siswa yang juga meresapi cerita” batu menangis”yang dilakukan guru guru mereka. Setelah dongeng treatrikal usai, tepuk tangan ratusan siswa pun bergemuruh,para guru juga memberikan kejutan tulisan ucapan selamat hari anak nasional kepada ratusan siswa.dan disambut haru ratusan siswa,satu persatu mereka menyalami guru guru mereka,sebagai wujud terima kasih atas perhatian dan motiasi yang diberikan. Sejumlah siswa mengaku sangat terharu dengan cerita dongeng treatrikal tersebu. Nabilla salah satu siswi kelas 8 B.di moment hari anak nasional ini hingga seterusnya,tidak akan berani dan akan selalu berbakti kepada para orang tua, hal senada diungkapkan Muhammad zakky abdulah kelas 9C. Winda Dewi Puspita, salah satu guru yang tampil dalam dongeng treatrikal moral “batu menangis”menjelaskan, aksi ini sengaja dilakukan para guru,dalam memperingati hari anak nasional.selain mengajak anak anak bergembira,melalui dongeng treatrikal yang dibawakan,anak anak lebih berbhakti kepada orang tua,khusunya ibu.pasalnya jaman sekarang banyak anak lebih mementingkan gawai dari pada perintah sang ibu,”ungkapnya. Sementara itu kepala sekolah SMP Islam Diponegoro Solo,Namara Dirgantara, menambahkan, “yang diharapkan dari pendidik adalah, anak anak berhak mendapatkan ilmu di sekolah”,anak juga berhak mendapatkan keceriaan serta berhak belajar disekolah.pihak sekolah sengaja memberikan dongeng,” yang saat ini jarang sekali dilakukan orang tua kepada anak anaknya, karena sudah banyak yang sibuk dengan Hand Phonya masing masing,”paparnya. Di moment hari anak nasional ini pihaknya mengajak para oraang tua,” ayo budayakan kembali mendongeng kepada anak anaknya.agar kedekatan orangtua dan anak tercipta kembali seperti masa lalu,dan guru memilikI mereka bukan sekedar murid namun juga sudah dianggap anak anak nya,”jelasnya…(AgB)