GRESIK. CAKRAWALA.CO - Siapa sangka, SMA Hidayatus Salam yang berada di desa yang jaraknya 50 KM dari pusat kota Gresik, Jawa Timur, namun mampu menggugah semangat penelitian bagi siswa SMP di wilayah Jatim dan Jateng. Sabtu (17/3/2018) dari pagi hingga jelang sore berlangsung final 10 besar di hadapan juri. Kepala SMA Hidayatus Salam, Drs Afif merasa bangga bisa menggelar kontes penelitian bagi siswa SMP," Kegiatan ini sudah berlangsung setiap tahun, dan peserta yang ikut juga semakin banyak dari tahun ke tahun, bahkan ada SMPN 2 Semarang yang ikut mempresentasikan penelitiannya di hadapan juri, intinya jiwa kreatifitas dan mental meneliti harus kita tumbuh kembangkan," jelasnya. M Farhan Ardisa siswa kelas 7 SMPN 2 Semarang yang baru kali ini ikut kontes penelitian tidak ada grogi dan tanpa target," Bagi kami, jauh jauh dari ibu kota Propinsi Jateng dapat ikut final ini merupakan suatu kebanggaan, pasalnya baru kali ini mengikuti kontes dan langsung ikut final. "alau kalah ya akan belajar tentang kekalahan dan kami akan datang tahun depan dengan penelitian yang lebih baik lagi," jelasnya setelah paparan tentang manfaat daun kelor dan pace untuk penyembuh kulit yg memerah baik karena serangga atau yang lain. Sementara, Ihtada siswa MTs N Batu bersemangat menjelaskan manfaat daun Bintaro (buah maja) sebagai bahan alternatif pembuatan kertas seni anti rayap. "Kalau dihitung biaya produksi untuk membuat 2 lembar kertas seni menghabiskan 5.000 namun kertas ini punya daya seni dan tahan lama serta rayap tidak doyan, sehingga awet dan tahan lama," paparnya dengan yakin. Sementara, yang di nobatkan menjadi juara 1 adalah tim dari MTs NU Trate Gresik dengan judul kendi ampas kopi, Yulistya Rahma Fikri yang madih kelas 7 dengan gamblang memaparkan saat ini banyak penyakit di kalangan masyarakat yang diakibatkan dari pemakaian minyak jelantah. "Dengan penelitian kami, minyak jelantah bisa di bikin jernih dan lebih sehat dengan cara yang murah meriah, yaitu sisa ampas kopi di campur sedikit cairan kimia, kita taruh dalam wadah kendi, dan begitu kuta perlukan tinggal mencelupkan sedikit ampas kopi yang sudah bercampur karbon, dengan penelitian ini , masyarakat kelas bawah yang biasa menggunakan jelantah sedikit lebih sehat," tegasnya dihadapan tim juri. Ketua Yayasan Hidayatus Salam, Misbahul Abidin menyambut bangga kegiatan ini. "Kita dari dulu membuat konsep sekolah berbasis penelitian, dan hasil dari penelitian karya siswa sudah kuta lombakan di Jakarta, saat ini kita mengajak siswa SMP untuk bermental peneliti," ujarnya. (Zen)