CAKRAWALA.CO– Jurnalis di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara mengikuti lokakarya pemahaman Industri pertambangan mineral dan tata kelola berkelanjutan.
Kegiatan yang diinisiasi Harita Nikel itu diikuti sebanyak 27 jurnalis media cetak, dan elektronik di Halmahera Selatan pada Selasa 14 Maret 2023.
Dalam kegiatannya para jurnalis mendapatkan berbagai materi industri pertambangan nikel di Maluku Utara yang disampaikan Managing Director Petromindo Group, Alexander Ginting
Baca Juga: Harita Nikel akui Tidak Gampang Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik
Alexander dalam pemaparan menyampaikan sebagai wilayah yang memiliki sumber daya nikel terbesar di Indonesia, Provinsi Maluku Utara dapat menjadi penopang Indonesia yang berperan penting dalam penyediaan bahan baku nikel dunia.
“Ke depannya, dengan cadangan nikel yang cukup besar ini Indonesia bisa menuju pusat industri baterai dunia,” ucapnya.
Sementara pada materi tata kelola lingkungan pertambangan berkelanjutan Harita Nickel yang disampaikan Manajer Lingkungan & Kepatuhan Harita Nickel, Muharwan Syahroni menyebut pengelolaan dan pemantauan lingkungan Harita Nickel di Pulau Obi, dievaluasi secara ketat melalui perusahaan serta evaluasi rutin dari pemerintah.
" Hasil Evaluasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan 5 IUP Harita Nickel yakni PT TBP, PT GPS, PT JMP, PT OAM, PT BJM pada hari Minggu tanggal 12 Maret 2023 dengan Hasil semuanya “TAAT” , "akuinya.
Baca Juga: Harita Nickel Panen 5 Ton Padi Hasil Program Sentani
Peserta seminar, Irfan Abdurahim mengapresiasi kegiatan media capacity building yang digelar Harita Nickel karena dapat menambah wawasan.
“Kegiatan ini sangat bagus karena menambah wawasan wartawan di Halmahera Selatan, selain itu kegiatan ini penting karena Harita Group menyampaikan berbagai program kegiatan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan kedepan," kata Irfan.
Director of External Relations, Stevi Thomas menyatakan kegiatan itu sebagai bentuk kepedulian Harita Nickel dalam meningkatkan pemahaman para pegawai di Halmahera Selatan Maluku Utara terkait industri pertambangan mineral. (*)