BANJAR, JAWA BARAT, CAKRAWALA.CO,- Atas pernyataannya yang menyebutkan kawasan Kelurahan Karangpanimbal merupakan wilayah yang masuk kategori permukiman paling kumuh, Kepala Bidang Perumahan dan Permukiman dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar, Otong Suhaya meminta maaf kepada warga kelurahan Karangpanimbal.
Saat ditemui Cakrawala.co di ruang kerjanya, Selasa (7/2/2023), Otong mengatakan bahwa ia tidak bermaksud menyudutkan kawasan atau wilayah Karangpanimbal paling kumuh. Menurutnya, ada wilayah kawasan di sepanjang sungai Citanduy dari Lingkung Parung dari hingga kawasan Dobo belum tertata rapih.
"Sebelumnya saya minta maaf atas pernyataan saya di salah satu media online Kota Banjar. Saya tidak bermaksud untuk menyudutkan wilayah Karangpanimbal. Hanya di sini perlu saya sampaikan bahwa di Karangpanimbal ada wilayah kawasan sepanjang sungai citanduy dari Parungsari sampai jembatan dobo belum tertata kawasannya, karena menurut peta wilayah itu tanggung jawab pusat," ujarnya.
Otong menambahkan jika itu dibangun maka akan menjadi lebih baik dan tertata rapih. Terkait pernyataan di media, ia mengaku tidak berkata seperti itu dan ia hanya mengatakan bahwa hanya kumuh ringan bukan kawasan paling kumuh.
"Bukan semua (kumuh), tapi hanya kumuh ringan dan saya tidak mengatakan bahwa Karangpanimbal paling kumuh. Sekali lagi saya mohon maaf kepada warga Karangpanimbal apabila kurang berkenan atas pernyataan saya," terangnya.
Sebelumnya, atas pernyataan Otong Suhaya di salah satu media massa dan media sosial, membuat warga Karangpanimbal tersinggung. Bahkan sejumlah warga menanyakan bahwa dari indikator mana bisa disebut kawasan paling kumuh.
Salah satunya seperti dikatakan Sunaryo ketua RW 06, Lingkung Parungsari, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Ia menanyakan bahwa indikator mana yang masuk kategori kumuh di Karangpanimbal.
"Kita cari solusi, kategori kumuh itu seperti apa, terlebih katanya Karangpanimbal paling kumuh terbanyak di Kota Banjar," ujarnya. ***
Hermanto