CIANJUR, CAKRAWALA.CO- Ribuan massa dari Aliansi Masyarakat Cianjur Menggugat berunjuk rasa di Pendopo Cianjur, Rabu (25/1/2023). Mereka menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur gagal dalam menangani bencana gempa Cianjur.
Salah satu koordinator aksi, Deni Sunarya menegaskan, Pemkab Cianjur kerap mempersulit warga korban gempa Cianjur dalam mendapatkan haknya, baik bantuan logistik maupun bantuan keuangan.
"Kalau tidak sanggup, lebih baik bupatinya mundur saja. Masalah bantuan gempa ini sudah berlarut, namun hingga saat ini masih belum ada kejelasan terkait semua bantuan," ujar pria yang karib disapa Mang Gawel di sela-sela aksi.
Sementara itu, koordinator aksi lainnya, Galih Widyaswara mengatakan, aksi jilid II ini dilakukan karena hingga saat ini belum ada kejelasan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, terkait sejumlah tuntutan pada aksi sebelumnya yang dihelat Rabu (11/1/2023) lalu.
“Hingga saat ini belum ada kejelasan, maka kami sepakat gelar aksi jilid II hari ini,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (25/1/2023).
Dari sekian banyak alasan mengapa harus turun lagi ke jalan, sambung dia, salah satunya karena hingga saat ini janji Pemkab Cianjur untuk mempertemukan Aliansi Masyarakat Cianjur Menggugat dengan Bupati Cianjur, BNPB, BPBD, Bank Mandiri tidak ditepati.
“Selain itu, kondisi warga korban gempa juga sudah sangat memprihatinkan. Mereka yang masih banyak tinggal di pengungsian, kini sudah mulai terserang penyakit kulit. Ditambah kemarin ada gempa lagi dan ada korban lagi, belum lagi banyak permasalahan lainnya,” ungkapnya.
Selain banyaknya dugaan penyelewengan penanganan gempa Cianjur, lanjut Galih, keterlambatan yang sudah diakui dan dilakukan Pemkab Cianjur terkait juknis penanganan gempa, bukanlah hal sepele dan harus segera ditindak dan diusut tuntas berbagai macam permasalahannya.**