Buaya di Kaltim Antar Jasad Bayi yang Tenggelam Dalam Kondisi Utuh

- Selasa, 24 Januari 2023 | 08:57 WIB
Buaya si Uangai Mahakam, Kaltim, antar jasad bayi dalam kondisi utuh (Istimewa)
Buaya si Uangai Mahakam, Kaltim, antar jasad bayi dalam kondisi utuh (Istimewa)

JAKARTA, CAKRAWALA.CO – Sebuah peristiwa aneh terjadi di Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), saat seekor buaya mengantarkan jasada balita ke tepi sungai.

Yang lebih aneh, jasad bayi yang diketahui bernama Muhammad Ziyad Wijaya (4) itu diantarkan ke tepi sungai dalam kondisi utuh.

Padahal seperti diketahui, buaya adalah binatang pemangsa, yang tidak jarang memangsa manusia juga.

Jasad Muhammad Ziyad ditemukan di Perairan Muara Jawa, Kutai Timur Jumat (20/1/2023), setelah diantarkan oleh buaya tersebut dari tengah sungai menuju ke tepi, dan disana keluarga korban sudah menunggu.

Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kaltim, Melkianus Kotta, buaya tersebut mengantarkan jasad bayi dari jarak sekitar 1,5 KM menuju tepi sungai.

Buaya tersebut mengantarkan jasad korban ke tepi sungai dengan cara menggigit punggung korban, lalu melepaskannya setelah berada di tepi sungai.

Saat korban sudah berada di tepi sungai, tim pencari kemudian memeriksa korban, dan mendapati seluruh tubuh korban dalam kondisi utuh.

Dengan kejadian ini, tim pencari merasa terbantu, karena jasad korban diantarkan ke tepi sugai dalam kondisi utuh.

Fenomena buaya mengantar jasad korban seperti itu, ternyata juga pernah terjadi sebelumnya, yakni pada tahun 2017, di Sungai Lempake, Kaltim.

Saat itu seekor buaya mengantar jasad korban bernama Sarifuddin (40), warga Kampung Biatan, Lempaka, Kabupaten Berau.

Yang berbeda, Sarifuddin tewas bukan karena tenggelam, namun justru karena diterkam buaya saat mandi bersama seorang temannya.

Setelah kejadian tersebut, warga kemudian meminta tolong kepada seorang pawang buaya agar jasad Sarifuddin dikembalikan.

Entah kebetulan atau bagaimana, buaya tersebut akhirnya benar-benar mengantarkan jasad Sarifuddin ke tepi sungai.

Menurut cerita yang beredar di masyarakat setempat, fenemona seperti itu terjadi karena pada jaman dulu, jika ada manusia meninggal karena diterkam buaya, maka pawang buaya akan membunuh buaya tersebut, sebagai pembelajaran bagi buaya lainnya.

Halaman:

Editor: Endang Suryana

Tags

Terkini

LANP Siap Kawal Pembangunan IKN Di Tahun Politik

Minggu, 30 April 2023 | 18:09 WIB

Hotman Paris Dipolisikan ke Polda Kaltim

Rabu, 27 April 2022 | 19:07 WIB

HDCI Balikpapan Gelar Santunan Anak Yatim

Sabtu, 16 April 2022 | 20:21 WIB

Nabung Seru Nasabah Dapat 1 Unit Sepeda Motor

Senin, 4 Januari 2021 | 15:50 WIB

Kemlu Mulai Bergerak di Calon Ibukota Baru Kaltim

Sabtu, 9 November 2019 | 10:52 WIB
X