TANGSEL, CAKRAWALA.CO,- Sebanyak empat mahasiswa dari jurusan Akuntansi, Universitas Pamulang (Unpam) terjun ke tengah masyarakat melakukan pengabdian sebagaimana dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Hal ini diwujudkan ke dalam kegiatan Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat (PMKM) yang berlangsung Sabtu (12/11/2022) di Asrama Cerdas Yatim dan Dhuafa, Jalan Villa Pamulang, Pondok Benda, Tangerang Selatan.
Dalam pelaksanaannya, keempat mahasiswa tersebut mengambil tema “Pelatihan Dasar Menjahit Bagi Anak-Anak Asrama Cerdas Yatim dan Dhuafa Sebagai Pembekalan Keterampilan Anak Sejak Dini”.
Menurut Kemal Fasya, ketua PMKM, pelatihan dasar menjahit ini sangat perlu dilakukan agar anak-anak mempunyai bekal keterampilan sejak dini. Menjahit ini sangat lekat atau tidak jauh dari kehidupan sehari-hari. Belajar menjahit memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah menjadi mandiri.
Selain itu, tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi anak, kemampuan logika, kemampuan motorik halus, membantu mengembangkan kesabaran dan melatih koordinasi mata dan tangan anak.
Dalam kesempatan itu, keempat mahasiswa/i Universitas Pamulang dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Akuntansi S1 yang beranggotakan Kemal Fasya selaku ketua, dengan anggota Wulan Andriani, Rizka Aulia, dan Nadya Vian Kirani serta didampingi oleh dosen pendamping yaitu Ibu Sasmita Sari Ardaninggar S. E., M. Sc. memberi pemahaman berupa materi yang menarik dan juga melakukan praktik nya secara langsung agar lebih mudah dipahami.
“Materi yang disampaikan berisi tentang apa manfaat menjahit, bahan dan alat apa saja yang diperlukan, dan bagaimana cara mempraktikannya,” tutur salah satu anggota.
Dalam pelaksanaannya, masing-masing peserta diberikan sebuah paket peralatan menjahit dasar guna untuk menunjang pelaksanaan kegiatan ini. Dalam praktiknya, anak-anak tampak antusias diajarkan bagaimana teknik dasar menjahit seperti memasukan benang ke dalam jarum, mengikat ujung benang, memasang kancing serta berbagai macam teknik tusuk (tusuk jelujur, tusuk tikam jejak, dan tusuk feston).
“Dengan pelatihan dasar menjahit ini, diharapkan anak-anak dapat mandiri dan mempunyai minat serta keterampilan yang nantinya akan bermanfaat di masa mendatang,” tutur salah satu anggota.**